Indonesia desak AS dan Iran redakan ketegangan
Hubungan AS-Iran tengah dalam tensi tinggi. Teranyar, AS menuduh Iran mendalangi sabotase terhadap empat tanker minyak di Uni Emirat Arab.
Ketegangan Amerika Serikat dan Iran semakin meningkat setelah insiden sabotase empat tanker minyak di perairan Uni Emirat Arab pada Minggu (12/5). Indonesia mendesak agar semua pihak yang terlibat menahan diri untuk menurunkan ketegangan.
"Indonesia mendesak agar semua pihak menahan diri, berkontribusi meredakan ketegangan yang ada, serta mengambil langkah untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata dalam pengarahan media di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (16/5).
Tata menyampaikan Indonesia akan terus mengikuti perkembangan situasi di Timur Tengah, khususnya memantau eskalasi ketegangan akibat insiden sabotase empat tanker minyak tersebut.
Al Jazeera melaporkan meski belum ada bukti yang membenarkannya, para penyelidik AS menduga bahwa Iran atau kelompok-kelompok yang didukungnya berperan dalam insiden tersebut.
Teheran sendiri menyangkal keterlibatan apa pun dan menyerukan adanya investigasi. Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab menyebut, kapal-kapal itu menjadi sasaran serangan sabotase di dekat pelabuhan Fujairah.
Tidak ada korban dari insiden tersebut. Tetapi Arab Saudi mengatakan dua kapalnya, yang termasuk dalam empat kapal yang disabotase, menderita kerusakan cukup parah.
Selain dua kapal Arab Saudi, satu tanker dikabarkan milik Norwegia dan satu lagi berbendera Uni Emirat Arab.