sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia didaulat jadi koordinator kemitraan ASEAN-Rusia

Menlu Retno mengimbau kerja sama seluruh pihak agar dapat mempercepat implementasi kerja sama konkret ASEAN dan Rusia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 03 Agst 2018 18:10 WIB
Indonesia didaulat jadi koordinator kemitraan ASEAN-Rusia

Dalam pertemuan tahunan ASEAN dan Rusia di Singapura, Indonesia didaulat menjadi Koordinator Kemitraan ASEAN-Rusia untuk periode 2018-2021.

"Saat ini kita menghadapi ancaman keamanan, baik tradisional maupun nontradisional security threat. Sebagai country coordinator Kemitraan ASEAN-Russia mendatang, Indonesia mengusulkan tiga area prioritas kerja sama yaitu kontraterorisme, keamanan siber dan penanggulangan bencana alam," ungkap Menteri Luar Negeri Retni L.P. Marsudi dalam sambutannya seperti dikutip dari lama Kemlu.go.id, Jumat (3/8).

Pertemuan ASEAN-Rusia tersebut dipimpin bersama oleh Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith sebagai Koordinator Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Rusia untuk periode 2015-2018 dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

"Dalam isu terorisme, kita menghadapi tren baru misalnya dengan maraknya pelaku teror wanita dan anak. ASEAN dan Rusia perlu menjadi true partner dalam mempromosikan strategi penanganan terorisme yang komprehensif, yang mengedepankan pendekatan hard and soft approaches. Sementara itu, kerja sama penanganan siber juga perlu diperkuat, misalnya dengan program peningkatan kapasitas bagi aparat penegak hukum," lanjut Menlu Retno.

Menlu wanita pertama RI itu pun mengimbau kerja sama seluruh pihak agar dapat mempercepat implementasi kerja sama konkret ASEAN dan Rusia yang tercantum dalam ASEAN-Russia Plan of Action (POA) 2016-2020, yang akan berakhir dua tahun mendatang. Saat ini implementasi kegiatan POA baru mencapai 42%.

Usulan prioritas kerja sama tersebut disambut baik Menlu Lavrov. Dia menyampaikan bahwa Indonesia dan Rusia akan bertindak selaku Ketua Bersama ARF Inter-Sessional Meeting on Counter Terrorism and Trans National Crime (CTTC) periode 2019-2020.

Dalam kesempatan yang sama, Rusia meminta dukungan rencana penyelenggaran KTT ke-4 ASEAN-Rusia yang diusulkan diselenggarakan disela rangkaian KTT ASEAN ke-33 di Singapura pada November 2018.

Selain isu-isu di atas, pertemuan ASEAN-Rusia juga membahas berbagai hal termasuk perlunya upaya peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan ASEAN-Rusia, misalnya melalui potensi kerja sama antara ASEAN dengan blok perdagangan Eurasian Economic Union (EAEU) dan Shanghai Cooperation Organization (SCO). 

Sponsored

Isu pendidikan juga menjadi perhatian kemitraan ASEAN-Rusia termasuk dalam meningkatkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa ASEAN untuk belajar di Rusia.

Kerja sama ASEAN-Rusia telah dimulai sejak tahun 1991. Dan Negeri Beruang Merah secara resmi menjadi mitra wicara ASEAN pada tahun 1996. Total perdagangan ASEAN-Rusia pada tahun 2017 mencapai US$16,74 miliar, menjadikannya mitra dagang terbesar kedelapan bagi ASEAN di antara mitra wicara lainnya.

Pada 2016, telah diselenggarakan KTT Peringatan 20 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Rusia di Sochi, Rusia, pada 19-20 Mei 2016 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Pertemuan itu menghasilkan Sochi Declaration: Moving Towards a Strategic Partnership for Mutual Benefit.

Berita Lainnya
×
tekid