sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia ingin jadi wajah Islam di panggung dunia

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilai sudah sepantasnya menjadi panutan.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 26 Jun 2019 16:28 WIB
Indonesia ingin jadi wajah Islam di panggung dunia

Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan Tingkat Internasional Siti Ruhaini Dzuhayatin menyatakan pemerintah berharap Indonesia dapat menjadi model dan representasi Islam moderat bagi dunia.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Siti menilai sudah sepantasnya Indonesia menjadi panutan.

"Presiden Joko Widodo ingin Indonesia menampilkan diri sebagai model Islam yang moderat dan tidak bermasalah," tutur Siti dalam diskusi "The Study of Islam: Indonesian and European Perspective" di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut Siti, selama ini dunia memandang Timur Tengah sebagai wajah Islam. Namun, keadaan di kawasan itu justru diwarnai persoalan seperti konflik bersenjata hingga pelanggaran hak asasi manusia.

Maka itu, lanjutnya, setiap bertemu dengan kepala negara lain baik di forum bilateral maupun internasional, Jokowi selalu menekankan keinginan Indonesia untuk menjadi wajah Islam bagi dunia.

"Presiden yakin Indonesia dapat jadi panutan bagi Islam yang damai dan memiliki masa depan yang cerah," sambungnya. "Itu menjadi salah satu pesan politik beliau untuk saat ini."

Siti menyampaikan bahwa kini pemerintah sedang bekerja untuk menguatkan konsep tentang Islam Indonesia yang moderat. Pemerintah ingin konsep itu berakar dari ajaran-ajaran organisasi Islam besar di Indonesia.

"Contohnya seperti ajaran Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, gagasan Islam Berkemajuan milik Muhammadiyah, serta ajaran Islam berwawasan kebangsaan milik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)," jelasnya.

Sponsored

Siti menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu merasa inferior dan menganggap Islam dalam negeri tidak sederajat dengan ajaran Islam dari luar negeri.

"Yang dipelajari itu sama, kok, kitab dan bahasanya pun sama. Tidak perlu minder atau merasa tidak pantas menjadi panutan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Siti menyatakan, yang dibutuhkan Indonesia untuk menjadi representasi wajah Islam adalah kepercayaan diri yang memerlukan dukungan kuat masyarakat.

Untuk itu, dia menegaskan bahwa silent majority yang menginginkan Islam Indonesia penuh damai dan aman perlu bersuara dan mendukung pemerintah.

"Pemerintah tidak dapat melakukan ini sendirian, silent majority harus terlibat dalam perdebatan di ruang-ruang publik dan menyerukan agar masyarakat menjaga Indonesia yang penuh keberagaman dengan Islam yang toleran," kata dia. 

Berita Lainnya
×
tekid