sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia kembali tampung ratusan pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingya terdiri dari 105 laki-laki dan 191 perempuan.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 12 Sep 2020 20:15 WIB
Indonesia kembali tampung ratusan pengungsi Rohingya

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia untuk sementara kembali menerima ratusan pengungsi Rohingya yang diselamatkan setelah berbulan-bulan terapung di laut lepas. Hal itu dilakukan atas pertimbangan kemanusiaan.

"Sebagaimana diketahui, pada 7 September sekitar pukul 01.00 WIB, Indonesia kembali menerima kedatangan 296 migran etnis Rohignya di Kota Lhokseumawe, Aceh," jelas Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual, Sabtu (12/9).

Dia menjelaskan sekitar 296 orang tersebut terdiri dari 105 laki-laki dan 191 perempuan. Mayoritas dari mereka, sebanyak 183 orang, adalah anak di bawah 18 tahun. Menurut Retno, berdasarkan pendataan awal, diketahui mereka berasal dari kamp pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh.

"Sebanyak 119 orang mengaku memiliki status pengungsi dari UNHCR dan hal ini akan diverifikasi langsung oleh UNHCR Indonesia," kata dia.

Dia menambahkan, saat ini UNHCR Indonesia melakukan verifikasi dan registrasi para migran, bekerja sama dengan UNHCR Bangladesh.

"Saat ini mereka ditampung di tempat penampungan sementara yang juga digunakan untuk menampung 99 migran Rohingya sebelumnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Menlu Retno menuturkan 296 pengungsi tersebut telah melalui rapid test dan seluruhnya dinyatakan non-reaktif Covid-19.

"Keputusan kami untuk sementara menampung para migran ini adalah atas dasar kemanusiaan dan mengatasi situasi darurat mereka. Mereka sudah terapung di laut selama tujuh bulan," tutur Retno.

Sponsored

Selain itu, terdapat tiga migran yang meninggal dunia, diduga akibat kelelahan, penyakit beri-beri, dan kondisi tubuh yang melemah karena perjalanan laut yang cukup lama. Menurut Retno, migran yang meninggal juga telah menjalani swab test dan hasilnya negatif Covid-19.

Isu mengenai irreguler migrants tersebut telah diangkat oleh Indonesia dalam berbagai pertemuan ASEAN Ministeral Meeting (AMM) ke-53.

"Saya telah tekankan kembali kepada pemerintah Myanmar untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini dari akarnya dan mendesak perlunya upaya konkret untuk melakukan repatriasi yang aman, sukarela, dan bermartabat," ujarnya.

Terlebih lagi, Indonesia juga mendesak perlunya responsibility sharing, khususnya oleh negara-negara pihak Konvensi Pengungsi 1951, organisasi internasional, serta LSM yang selama ini memiliki perhatian terhadap isu ini untuk berkontribusi secara nyata.

Berita Lainnya
×
tekid