sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia pimpin pembahasan serangan siber di DK PBB

Rapat dihadiri seluruh anggota kunci untuk kali pertama.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 27 Agst 2020 14:43 WIB
Indonesia pimpin pembahasan serangan siber di DK PBB

Indonesia selaku Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB memimpin signature event, yaitu pertemuan Arria Formula mengenai isu serangan siber terhadap infrastruktur vital pada Kamis (27/8).

Pertemuan diprakarsai Indonesia bersama Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai kelanjutan kontribusi Indonesia dalam pembahasan isu perlindungan sipil, khususnya di tengah pandemi coronavirus baru (Covid-19).

"Di masa pandemi seperti sekarang ini, kita semua merasakan sendiri bagaimana kebutuhan terhadap internet dan teknologi informasi lainnya meningkat pesat," jelas Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pengarahan media secara virtual, beberapa saat lalu.

Dirinya menambahkan, sebagian besar fasilitas penting membutuhkan jaringan dan koneksi internet, termasuk infrastruktur vital seperti bandara atau rumah sakit (RS).

Infrastruktur vital tersebut dinilai sangat penting dan diperlukan keberadaannya untuk penanganan Covid-19 dan kegiatan kemanusiaan lainnya.

"Sayangnya, serangan siber terhadap berbagai infrastruktur tersebut semakin marak terjadi," sebut Retno.

Untuk mengatasi persoalan ini, pertemuan DK PBB menekankan pentingnya memperkuat perlindungan terhadap infrastruktur vital dari serangan siber, khususnya di tengah krisis Covid-19 yang melanda dunia, melalui kerangka legislasi dan norma internasional.

"Selain itu, Indonesia menekankan pentingnya menggalang upaya bersama di tataran bilateral, regional, dan global dalam menghadapi dampak serangan siber," jelas Retno.

Sponsored

Indonesia, klaimnya, menjadi negara pertama yang berhasil menghadirkan seluruh negara anggota kunci DK PBB, termasuk Rusia dan China yang tergolong berhati-hati saat membahas isu siber di DK PBB.

Berita Lainnya
×
tekid