sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia salah satu prioritas kebijakan baru Taiwan

Kebijakan tersebut diinisiasi oleh Presiden Tsai Ing Wen pada 2016.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 26 Sep 2019 15:53 WIB
Indonesia salah satu prioritas kebijakan baru Taiwan

Wakil Ketua Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO) di Indonesia Peter Lan menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara prioritas untuk diajak kerja sama di bawah kerangka New Southbound Policy atau Kebijakan Baru ke Arah Selatan.

Kebijakan tersebut diinisiasi oleh Presiden Tsai Ing Wen pada 2016 dengan menjadikan 18 negara di wilayah Asia Tenggara dan Australasia sebagai rekanan kerja sama.

"Tujuannya sederhana, yaitu untuk melakukan konsolidasi dan menguatkan hubungan yang substantif dengan negara tetangga kami, dan salah satu negara dan rekan yang kami prioritaskan adalah Indonesia," ujar Lan usai seminar bertajuk potensi kerja sama daur ulang limbah plastik di Jakarta, Kamis (26/9).

Di bawah Kebijakan Baru ke Arah Selatan itu, Lan menambahkan, Taiwan dan Indonesia sudah menandatangani setidaknya 12 kesepakatan kerja sama dalam dua tahun terakhir.

"MoU Taiwan dan Indonesia mencakup sektor tradisional, perdagangan, investasi, pendidikan, ketenagakerjaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian dan bahkan kami membidik peluang kerja sama dalam sektor lainnya," kata dia.

Adapun kerja sama berikutnya yang ditargetkan adalah pada sektor penanggulangan dan daur ulang limbah plastik di lautan yang saat ini masih dalam tahap penjajakan.

"Saya rasa sektor ini betul akan menjadi prioritas, bisa dilihat dari banyak sekali pembicara yang datang dari Taiwan khusus untuk menghadiri seminar ini, dan hal itu menunjukkan keinginan kami berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya," ungkap Lan.

Menurut Lan, Taiwan menaruh perhatian besar pada isu tersebut karena wilayahnya merupakan kepulauan yang dikelilingi laut sehingga sampah lautan dan polusi air akan berdampak besar bagi lingkungan.

Sponsored

Dia menambahkan saat ini pemerintah Taiwan telah membentuk sebuah badan baru yang khusus mengurus persoalan kelautan, termasuk penanganan limbahnya.

Namun, Lan mengakui bahwa sejauh ini pihaknya masih melakukan tahap awal dengan menggali potensi kerja sama yang bisa dijalankan dengan Indonesia, serta melakukan pertukaran informasi dan pengetahuan untuk mendukung kepentingan satu sama lain.

"Kami mempunyai teknologi dalam hal pengelolaan limbah dan pengawasan polusi juga yang lainnya, sehingga kami mencari rekan untuk masa mendatang, tetapi saat ini baru tahap penjajakan dan belum ada proyek konkret," tutur Lan.

Proyek konkret tersebut, diproyeksikan oleh Lan, misalnya penggunaan teknologi Taiwan yang bisa digunakan oleh pemerintah atau perusahaan Indonesia untuk mengumpulkan limbah jaring ikan di lautan lalu mendaur ulang limbah itu. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid