sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia serukan Pakistan dan India kurangi ketegangan

Ketegangan antara India-Pakistan meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul terbunuhnya 40 anggota polisi paramiliter India.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 28 Feb 2019 11:13 WIB
Indonesia serukan Pakistan dan India kurangi ketegangan

Seiring meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, pemerintah Indonesia menyerukan agar kedua pihak menahan diri supaya menurunkan ketegangan dan mencari solusi terkait konflik di wilayah Kashmir.

"Indonesia mendorong semua pihak terkait untuk menahan diri semaksimal mungkin, segera mengambil langkah guna mengurangi ketegangan dan mencegah terjadinya eskalasi dari konflik di Jammu-Kashmir," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI seperti dikutip dari situs resminya pada Kamis (28/2).

Indonesia menyatakan keprihatinannya dan telah mengikuti perkembangan hubungan India-Pakistan dalam beberapa hari terakhir terkait konflik di Kashmir.

"Sebagai dua negara penting di Asia Selatan, Indonesia mengharapkan kiranya kedua negara dapat terus menjadi bagian dari upaya terwujudnya kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera," jelas pernyataan tersebut.

Pada Rabu (27/2), Pakistan meluncurkan serangan udara ke wilayah Kashmir bagian India dan menembak jatuh dua jet Angkatan Udara India. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor, mengatakan bahwa satu pilot India telah ditangkap.

Ghafoor menuturkan, satu pesawat jatuh di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, sementara yang lainnya jatuh di wilayah Kashmir sisi India.

"Satu pilot India ditangkap oleh pasukan kami," tuturnya.

Pada hari yang sama pula terjadi kontak senjata, yang pertama kali sejak perang 1971.

Sponsored

Sementara kantor berita ANI melaporkan bahwa pada Selasa (26/2), India menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Pakistan (PAF). Jet tempur tersebut ditembak jatuh dalam serangan balasan India, tiga kilometer di dalam wilayah Nowshera, Pakistan.

"Jet milik India masih terlihat terbang di daerah itu. Penduduk setempat melihat satu jet Pakistan terbakar di Garis Kontrol (LoC)," tutur sumber polisi di kota Rajouri.

LoC merupakan garis batas yang memisahkan Kashmir yang dikelola India dan Pakistan.

Mantan mayor Angkatan Darat India dan asisten profesor di S. Rajaratnam School of International Studies, Anit Mukherjee, menyatakan bahwa kejadian di mana India dan Pakistan saling balas serangan belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang pada 1971.

"Kami tidak tahu apa imbas kejadian ini. Tapi sepertinya Pakistan telah memberikan tanggapan berupa serangan, dan respons itu berbuah korban jiwa, penangkapan, dan kematian," katanya. "Konflik semacam ini telah ada di daratan selama 20 tahun terakhir, kini konflik bergeser ke udara."

CNN-IBN melaporkan bahwa lalu lintas udara untuk penerbangan komersial telah ditutup di Chandigarh, Amritsar, Leh, dan di seluruh negara bagian Jammu dan Kashmir. Penerbangan juga dihentikan di Bandara Dehradun.

Penerbangan komersial internasional dan domestik di semua bandara utama Pakistan pun telah ditangguhkan. 

Ketegangan antara dua negara tetangga yang memiliki nuklir tersebut meningkat dalam beberapa pekan terakhir menyusul terbunuhnya 40 anggota polisi paramiliter India dalam aksi bom bunuh diri pada 14 Februari di wilayah Kashmir yang dikelola India.

Namun, risiko konflik meningkat secara drastis pada Selasa (26/2) ketika India melancarkan serangan udara terhadap apa yang mereka klaim sebagai basis pelatihan kelompok militan di Pakistan.

Berita Lainnya
×
tekid