Indonesia-Swiss bahas potensi kerja sama kesehatan
Swiss adalah salah satu mitra penting investasi Indonesia.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyatakan, bahwa Swiss telah memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas kerja sama pembangunan 2021-2024.
"Indonesia mengusulkan kiranya isu kesehatan dapat dimasukkan sebagai salah satu bidang kerja sama," tutur Menlu Retno dalam pengarahan media secara virtual, pada Jumat (16/10).
Dia memaparkan, kerja sama kesehatan ini dapat berupa penguatan antarinstitusi, telemedicine, serta riset dan inovasi.
Selain membahas potensi kerja sama kesehatan, Menlu Retno menyatakan, bahwa dalam pertemuan bilateral di Swiss, dirinya juga menyatakan harapan agar pihak Swiss segera melakukan raitifikasi Indonesia-European Free Trade Association/EFTA CEPA (IE-CEPA).
"Indonesia juga mengharapakan agar negosiasi perjanjian investasi bilateral dapat diselesaikan paling lambat awal 2021," jelas Menlu Retno.
Dia menambahkan bahwa bagi pengusaha Swiss, Indonesia tetap merupakan negara yang menarik untuk menjadi tujuan bisnis mereka di Asia.
Swiss, lanjutnya, adalah salah satu mitra penting investasi Indonesia. Swiss menduduki peringkat keempat investor asing terbesar dari Eropa di Tanah Air.
"Berdasarkan data BKPM, investasi Swiss di Indonesia secara kumulatif dalam periode 2015-2019 tercatat sebesar US$1,42 miliar dalam 1097 proyek," jelasnya.
Lebih lanjut, perdagangan kedua negara juga menunjukkan tren positif. Di tengah pandemi, hingga Juli 2020, nilai perdagangan kedua negara menyentuh US$2,1 miliar. "Angka ini bahkan telah melewati nilai perdagangan pada 2019 yakni US$900 juta," ujar dia.