sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia terpilih sebagai anggota Executive Council WMO

WMO merupakan badan PBB yang bergerak pada penguatan sistem pemantauan bumi dan iklim secara global.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 14 Jun 2019 12:17 WIB
Indonesia terpilih sebagai anggota Executive Council WMO

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati terpilih menjadi anggota Executive Council World Meteorological Organization (WMO) periode 2019-2023.

Dwikorita terpilih pada pemilihan yang diadakan di 18th World Meteorological Congress (Cg-18) di Jenewa, Swiss, pada Kamis (13/6). WMO merupakan badan PBB yang bergerak pada penguatan sistem pemantauan bumi dan iklim secara global.

Menurut keterangan tertulis dari Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk PBB di Jenewa (PTRI Jenewa) yang diterima Alinea.id pada Jumat (14/6), Wakil Tetap RI untuk PBB Duta Besar Hasan Kleib menyatakan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai anggota Executive Council WMO menunjukkan pengakuan global atas peran positif Indonesia.

Posisi pada Executive Council dinilai strategis dalam merencanakan dan mengimplementasikan program kerja WMO, serta mengawasi kinerja Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas dalam menjalankan operasional badan tersebut sehari-hari.

Kampanye pencalonan Kepala BMKG Dwikorita dilakukan selama beberapa bulan terakhir oleh Kementerian Luar Negeri RI bersama dengan PTRI Jenewa dan seluruh perwakilan Indonesia di luar negeri.

Dwikorita mengusung visi penguatan peran Regional Associations, dukungan terhadap WMO Governance Reforms, kesetaraan gender dalam bidang meteorologi, transparansi akses data meteorologi, serta peningkatan komitmen negara maju dalam pemberian bantuan teknis. 

Dalam Cg-18, Dwikorita menjadi pembicara di "Ocean Dialogue" dan "Gender Working Breakfast" di mana dia menuturkan mengenai keberhasilan BMKG membangun teknologi cepat, tepat, akurat, juga berjangkauan luas untuk menginformasikan cuaca dan iklim ekstrem, serta gempa bumi dan tsunami. 

Dengan kemampuan tersebut, Indonesia siap meningkatkan pemberian bantuan pembangunan kapasitas dalam bidang meteorologi dan sistem peringatan dini kepada negara berkembang lainnya. 

Sponsored

Komitmen Indonesia dalam pemberian bantuan pengembangan kapasitas tidak hanya berguna untuk meningkatkan kemampuan dalam memprediksi cuaca, tetapi juga membangun sistem pemantauan bumi yang komprehensif dan bermanfaat dalam pengambilan kebijakan ekonomi dan sosial.

Dwikorita menambahkan, selama ini Indonesia pun aktif mendukung implementasi program-program WMO. Di antaranya merupakan implementasi program Coastal Inundation Forecast Demonstration Project (CIFDP-I), Southeast Asia Oceania Flash Flood Guidance System (SAOFFGS), dan Southeast Asia Climate Outlook Forum (SEACOF). 

Selama Cg-18 berlangsung, Dwikorita, didampingi PTRI Jenewa melakukan pertemuan dengan delegasi sejumlah negara, kalangan swasta, dan akademisi untuk mendiskusikan kemungkinan kerja sama pengembangan kapasitas.

Sebelumnya pada Kamis (6/6), Sekjen Taalas menyampaikan apresiasi atas peran aktif Indonesia dalam memberikan bantuan teknis kepada negara lain.

Berita Lainnya
×
tekid