sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inggris akan tingkatkan uji Covid-19

Sementara Jerman telah menguji sekitar 500.000 orang per minggu, kapasitas Inggris saat ini adalah sekitar 13.000 per hari.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 02 Apr 2020 18:28 WIB
Inggris akan tingkatkan uji Covid-19

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjanji untuk meningkatkan tes Covid-19. Pernyataan tersebut muncul setelah pemerintahannya menghadapi kritik karena dinilai lebih lamban dibanding sejumlah negara Eropa dalam hal uji coronavirus bagi pekerja kesehatan dan masyarakat.

"Kami juga meningkatkan pengujian secara besar-besaran," kata PM Johnson lewat pesan video dari Downing Street di mana dia tengah mengisolasi diri setelah dinyatakan positif Covid-19.

"Saya ingin fokus soal pengujian karena ini sangat penting. Seperti yang telah saya katakan selama berminggu-minggu, itu adalah jalan keluarnya. Itu adalah cara bagaimana kita akan memecahkan teka-teki coronavirus, itu adalah bagaimana kita akan mengalahkannya pada akhirnya."

Pesan PM Johnson diunggah di Twitter pada Rabu (1/4), menyusul janji sejumlah anggota kabinetnya untuk mempercepat tes Covid-19.

Sementara Jerman telah menguji sekitar 500.000 orang per minggu, kapasitas Inggris saat ini adalah sekitar 13.000 per hari, sebuah angka yang menurut pemerintah akan berlipat ganda pada pertengahan April.

Hingga Rabu pukul 08.00 GMT, Inggris telah menguji 152.979 orang, 29.474 di antaranya dipastikan positif coronavirus jenis baru. Korban tewas naik 31% menjadi 2.352 pada 31 Maret pukul 16.00 GMT.

Tes disebut sangat penting untuk melawan virus dan merawat ekonomi agar kembali sehat setelah apa yang diperkirakan sebagai kuartal terburuk dalam sekitar satu abad.

Menguji staf kesehatan yang berada di garis depan memungkinkan mereka yang memiliki kekebalan untuk kembali bekerja, sementara pengujian masyarakat yang lebih luas akan memungkinkan puluhan juta pekerja kembali bekerja.

Sponsored

Sejauh ini, tes telah difokuskan pada mereka yang diduga memiliki virus dan dirawat di rumah sakit. Ke depan, pemerintah berencana meningkatkan pengujian bagi staf layanan kesehatan menjadi ratusan ribu dalam beberapa minggu mendatang.

"Yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan secara besar-besaran bukan sekadar tes sehingga Anda dapat mengetahui apakah Anda pernah menderita penyakit ini. Itu akan memungkinkan Anda pergi bekerja dengan keyakinan Anda tidak bisa terinfeksi atau menularkan," terang PM Johnson.

Para menteri telah menyinggung kekurangan bahan kimia yang diperlukan sebagai sebuah faktor, sementara industri mengatakan reagen yang diperlukan sedang diproduksi dan akan dikirim ke Layanan Kesehatan Nasional.

Paul Nurse, kepala eksekutif Francis Crick Institute, menilai bahwa Inggris tidak siap menghadapi pandemik Covid-19, khususnya untuk uji massal.

"Kami tidak cukup siap, saya pikir itu sudah jelas. Tetapi sekarang saatnya ... melakukan sebanyak yang kita bisa untuk membantu semua orang di negara ini," katanya kepada BBC radio.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid