sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ini ancaman bagi yang berusaha memisahkan Taiwan dari China

Taiwan merupakan kepentingan inti China. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 25 Okt 2018 16:58 WIB
Ini ancaman bagi yang berusaha memisahkan Taiwan dari China

China berjanji tidak akan pernah menyerahkan satu inci pun wilayahnya, apakah itu Taiwan yang memiliki pemerintah sendiri atau Laut China Selatan yang disengketakan.

Menteri Pertahanan China Wei Fenghe membuat pernyataan tersebut pada Kamis (25/10) dalam pembukaan Forum Xiangshan di Beijing.

"Jika seseorang mencoba memisahkan Taiwan dari China, angkatan bersenjata China akan mengambil tindakan dengan konsekuensi apapun," tegas Wei.

Wei menambahkan bahwa hubungan militer China dengan Amerika Serikat penting dan sensitif, namun dia menegaskan bahwa Taiwan adalah kepentingan inti dan Beijing menentang unjuk kekuatan oleh pihak luar di Laut China Selatan. 

Belum lama ini, China telah dibuat marah oleh sejumlah sanksi AS terhadap militernya, langkah yang mempertajam permusuhan antar kedua negara. Sanksi ini diberikan karena Tiongkok membeli jet tempur dan rudal pabrikan Rusia.

Beijing dan Washington sendiri berhadap-hadapan dalam sejumlah isu, seperti perang dagang, Taiwan, dan Laut China Selatan.

"Pulau-pulau di Laut China Selatan telah sejak lama menjadi teritori China. Itu adalah warisan leluhur kami dan kami tidak boleh kehilangan satu inci pun," ungkap Wei.

AS vs China 

Sponsored

Seorang mantan pejabat militer AS pada Rabu (24/10) memperingatkan soal kemungkinan AS akan berperang dengan China dalam waktu 15 tahun mendatang. 

Pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges mengatakan, Negeri Paman Sam perlu lebih memusatkan perhatian untuk membela kepentingannya di Pasifik.

"Saya kira dalam 15 tahun, itu tidak terelakkan. Namun kemungkinan besar kita akan berperang dengan China," tutur Hodges kepada para ahli militer dan politik. 

Dalam kesempatan berbeda, Hodges sempat mengatakan bahwa insiden nyaris bersinggungan antara kapal perusak AL AS dan kapal perang China di Laut China Selatan pada awal bulan lalu hanyalah salah satu tanda yang menunjukkan bahwa hubungan antar keduanya semakin tegang dan persaingan semakin meningkat di semua domain. 

Meski demikian, Menhan Wei menyatakan, tidak ada yang namanya ancaman dari China.

"Militer China tidak akan pernah menjadi ancaman bagi negara lain. Terlepas dari tingkat perkembangan kami, kami tidak mengejar hegemoni, kami tidak akan terlibat dalam ekspansi militer atau perlombaan senjata," jelas Wei dalam Forum Xiangshan 

Pada Senin (22/10), AS mengirim dua kapal perangnya melintasi Selat Taiwan. Pergerakan itu merupakan yang kedua dalam tahun ini.

Hubungan China-Taiwan memburuk sejak Presiden Tsai Ing-wen terpilih pada 2016.

Beijing yang tidak akan segan menggunakan kekuatan militernya untuk mengendalikan Taiwan juga telah memperingatkan AS soal kedekatannya dengan pulau itu.

"Pertanyaan tentang Taiwan menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok. Ini adalah  kepentingan inti kami. Sangat berbahaya untuk berulang kali menantang China soal ini," kata Wei.

Taufiq Tanasaldy dalam buku Hubungan Luar Negeri Taiwan, Penentu Kebijakan dan Studi Kasus menyebutkan, Taiwan meyakini bahwa China tidak akan gegabah menggunakan kekuatan militernya.

Alasan pertama adalah reaksi internasional yang pasti akan sangat keras. Karena Taiwan secara de facto dan de jure merupakan negara yang berdaulat. 

Kedua, Tiongkok juga mempertimbangkan balasan yang akan diambil AS lewat Taiwan Relations Act tahun 1979. Pengiriman kapal perang ke Selat Taiwan boleh jadi sebuah sinyal bahwa AS tidak akan tinggal diam bila Taiwan diserang. (Al Jazeera).

Berita Lainnya
×
tekid