sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inilah faktor yang akan bikin Putin setop invansi Ukraina

Rusia mengklaim, invansi bertujuan melindungi orang-orang di Ukraina timur yang pro Moskow.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 13 Apr 2022 08:10 WIB
Inilah faktor yang akan bikin Putin setop invansi Ukraina

Rusia terus menginvansi Ukraina dengan kekuatan penuh sejak 24 Februari 2022. Langkah ini akan tetap dilakukan hingga tujuannya tercapai.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan, rencana itu takkan berubah kendati penarikan pasukan sempat terjadi di beberapa wilayah di Ukraina. Melansir Associated Press (AP) pada Rabu (13/4), pasukan Rusia kini fokus menduduki wilayah Donbas timur, sekitar 800 km dari Ibu Kota Kiev, wilayah yang gagal mereka duduki kembali.

Putih bahkan mengklain, invasi ke Ukraina dilakukan dengan dalih melindungi orang-orang di wilayah Ukraina timur yang dianggapnya berpihak kepada Rusia dan untuk memastikan keamanan nasional negaranya. 

Saat ini, pasukan Putin bersiap melakukan serangan besar di Donbas, yang "terkoyak" dengan pertempuran antara separatis sekutu Moskow dan pasukan Ukraina sejak 2014 dan Rusia mengakui kemerdekaan separatis di wilayah tersebut.

Ahli strategi militer mengatakan, para pemimpin Rusia tampaknya berharap dukungan lokal, logistik, dan lingkungan di Donbas bisa mendukung militer Rusia.

Di sisi lain, Ukraina sedang menyelidiki dugaan serangan zat beracun kepada tentaranya di Mariupol oleh Rusia dengan menggunakan pesawat nirawak (drone).

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar,  mengatakan, ada kemungkinan amunisi fosfor yang menyebabkan luka bakar yang menghebohkan. Namun, tak digolongkan sebagai senjata kimia karena tidak ada cedera serius yang dialami.

Karenanya, pernyataan Resimen Azov, kelompok sayap kanan yang menjadi bagian dari militer Ukraina, soal serangan zat beracuan tersebut dianggap tidak dapat diverifikasi.

Sponsored

Sementara itu, Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, memprediksi lebih dari 20.000 penduduknya tewas sejak Rusia melancarkan invasi.

Adapun Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengakui, militernya menghadapi tantangan di Mariupol. Misalnya, akses ke lokasi telah diblokir sehingga sulit menyalurkan logistik.

Berita Lainnya
×
tekid