sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Israel terpaksa kecam pelanggaran HAM China karena ditekan AS

Seorang pejabat Israel memberi bocoran bahwa mereka ikut mengkritik China karena ditekan pemerintahan Joe Biden.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Rabu, 23 Jun 2021 13:26 WIB
Israel terpaksa kecam pelanggaran HAM China karena ditekan AS

Israel berbalik arah mengenai sikapnya terhadap China. Setidaknya itu yang ditunjukkannya di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Mereka kini ikut di belakang barisan Amerika Serikat, untuk mengecam China terkait isu pelanggaran HAM.

Ini adalah perubahan kebijakan yang signifikan dari pemerintah Israel yang baru dilantik. Di bawah mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Israel menahan diri untuk tidak menyuarakan kritik apa pun tentang pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di China. Tel Aviv juga  mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Beijing dan menolak tekanan dari pemerintahan Trump untuk membatasi investasi China di Israel.

Israel menggenapi jumlah 40 negara yang menandatangani pernyataan keprihatinan besar terhadap pelanggaran HAM di China. Negeri Tirai bambu dianggap melakukan pelanggaran HAM terhadap minoritas Uyghur di Xinjiang dan warga sipil di Hong Kong dan Tibet.

Pernyataan itu meminta pemerintah China untuk mengizinkan komisioner hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet dan pengamat independen lainnya mendapatkan "akses langsung, bermakna dan tak terbatas" ke Xinjiang.

Menurut laporan Axios, beberapa hari lalu, Kedutaan Besar AS di Israel mengeluarkan permintaan resmi kepada Kementerian Luar Negeri Israel untuk mendukung pernyataan terhadap China. Permintaan serupa disampaikan oleh diplomat dari misi AS untuk PBB di Jenewa kepada rekan-rekan Israel mereka.

Kementerian luar negeri Israel memperdebatkan permintaan itu dan beberapa pejabat menyuarakan keprihatinan tentang reaksi balik dari Beijing, kata seorang pejabat Israel kepada Axios. Masalah tersebut disampaikan kepada menteri luar negeri Yair Lapid yang memutuskan untuk menerima permintaan AS dan mendukung pernyataan tersebut.

Para pejabat Israel berharap bahwa keputusan itu tidak akan menarik banyak perhatian, tetapi para pejabat China menekan rekan-rekan Israel mereka untuk tidak mendukung pernyataan itu dan memprotes setelah pernyataan itu diterbitkan.

Juru bicara kementerian luar negeri Israel Lior Hayat mengkonfirmasi Israel mendukung pernyataan itu tetapi menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Sponsored

Tekanan AS ini boleh jadi membuat sejumlah pejabat luar negerinya gagap. Selama ini China adalah mitra dagang global ketiga terbesar bagi Israel, dan terbesar di Asia Timur.  Israel dan China juga memiliki sejarah hubungan baik. Pada 1950, Israel adalah negara Timur Tengah pertama yang mengakui kedaulatan China, meski kemudian kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik. Kemesraan Israel dengan China kemudian berlanjut sejak 1992 hingga saat ini. Dengan sikap baru Israel, boleh jadi kemesraan hubungan kedua negara tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. 

Mantan Kepala Badan Intelijen Israel Yossi Cohen beberapa waktu lalu juga mengungkapkan keheranannya terhadap sikap AS yang terus mengajak Israel menjauhi China.

"Saya tidak paham apa yang Amerika inginkan dari China. Jika ada yang paham, tolong jelaskan kepada saya. China tidak menentang kita dan bukan musuh kita," ujar Cohen sebagaimana dikutip Haaretz pada awal Juni.

Berita Lainnya
×
tekid