sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Isu keamanan, Kemlu Jerman batasi penggunaan Zoom

Tidak memungkinkan bagi Kemlu Jerman saat ini untuk melarang penggunaan Zoom.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 09 Apr 2020 11:01 WIB
Isu keamanan, Kemlu Jerman batasi penggunaan Zoom

Kementerian Luar Negeri Jerman pada Rabu (8/4) dilaporkan membatasi penggunaan layanan konferensi video Zoom menyusul isu keamanan. Aplikasi tersebut kian banyak digunakan secara global karena jutaan orang dipaksa bekerja atau menghadiri kelas dari rumah menyusul pembatasan atau bahkan lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran coronavirus jenis baru.

Sumber di pemerintahan Jerman menyebutkan bahwa Zoom tidak dienkripsi secara komprehensif. Meski demikian, sumber lainnya di pemerintah Jerman menyebutkan, belum ada satu sikap resmi atas penggunaan aplikasi itu dan setiap kementerian memiliki kebijakan sendri.

Sebuah memo Kementerian Luar Negeri Jerman kepada pegawainya yang dikutip surat kabar Handelsblatt menyebutkan, "Berdasarkan laporan media dan temuan kami sendiri, kami telah menyimpulkan bahwa perangkat lunak Zoom memiliki kelemahan kritis dan isu keamanan serta perlindungan data yang serius."

Tetapi karena sistem ini digunakan secara luas di antara mitra internasional kementerian, sebut memo itu, maka saat ini tidak mungkin untuk melarang penggunaannya sepenuhnya.

Google Alphabet Inc pada Rabu juga melarang penggunaan Zoom dari laptop perusahaan atas keprihatinan yang sama. Tingkat kekhawatiran yang meningkat tentang keandalan aplikasi telah menyebabkan jatuhnya harga saham selama 10 hari terakhir, setelah pada awal krisis sempat meningkat.

Di lain sisi, Zoom Video Communications mengumumkan perekrutan mantan kepala keamanan Facebook Alex Stamos sebagai penasihat untuk meningkatkan privasi dan keamanan aplikasi mereka.

Stamos sebelumnya adalah kritikus vokal tingkat keamanan Zoom.

Zoom diharapkan melihat tingkat penggunaan lanjutan yang tinggi mengingat lockdown dan pembatasan tetap berlaku di sejumlah wilayah di berbagai negara. (Reuters dan DW)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid