sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jalur Gaza memanas, PM Israel tunda lawatan ke Kolombia

PM Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan melawat ke Kolombia pada 6-9 Agustus.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 02 Agst 2018 17:49 WIB
Jalur Gaza memanas, PM Israel tunda lawatan ke Kolombia

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan lawatan ke Kolombia yang direncanakan akan berlangsung pekan depan. Langkah ini diambil menyusul situasi di sekitar Jalur Gaza, ungkap seorang pejabat Israel.

Pejabat terkait, yang berbicara dengan syarat anonim, tidak memberikan rincian lebih lanjut. PM Netanyahu dijadwalkan akan melawat ke Amerika Latin pada 6-9 Agustus.

Ketegangan di sepanjang perbatasan antara Israel dan Gaza meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Selain itu, di dalam negerinya sendiri, Netanyahu tengah dihadapkan pada krisis politik menyusul protes dari minoritas Arab dan oposisi sayap kiri atas pengesahan sebuah UU yang mendefinisikan Israel sebagai negara Yahudi.

Pada hari Rabu (1/8), Israel mengatakan pihaknya menghentikan pengiriman bahan bakar dan gas ke Jalur Gaza sebagai respons terhadap kelompok Hamas yang menerbangkan balon pembakar yang menghanguskan ladang-ladang di wilayah mereka.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menuturkan, langkah yang diambil pihaknya merupakan tanggapan atas kelanjutan kekerasan lintas batas. Meskipun terdapat jaminan dari Mesir, yang telah mencoba untuk menengahi gencatan senjata, bahwa serangan Hamas akan berakhir.

"Kami menyetujui permintaan Mesir. Kami mengizinkan gas dan bahan bakar masuk, namun ada komitmen tambahan Mesir, yakni bahwa tidak akan ada peluncuran, layang,kebakaran, dan gesekan di sepanjang pagar (perbatasan)," kata Lieberman seperti dilansir Reuters, Kamis (2/8).

"Karena hal-hal tersebut terus berlanjut, saya memutuskan untuk menghentikan pasokan gas dan bahan bakar ke Jalur Gaza," imbuhnya.

Sejumlah lahan pertanian dan hutan Israel hangus terbakar akibat serangan layang-layang dan balon yang disusupi dengan bahan pembakar dan diterbangkan dari Gaza. Sebelumnya, Israel telah merespons serangan tersebut dengan mencegah masuknya barang-barang komersial nonesensial ke Gaza.

Sponsored

Warga Palestina di Gaza, daerah kantong yang miskin yang dikendalikan kelompok Hamas, telah menderita akibat pemadaman listrik hingga 18 jam per hari akibat kekurangan bahan bakar.

Protes yang berlangsung selama empat bulan, terhitung sejak 30 Maret, dilaporkan telah sedikit tenang. Namun, pihak penyelenggara mengatakan akan terus menjalankan aksinya hingga Israel mencabut sanksi ekonomi atas wilayah tersebut.

Setidaknya 155 warga Palestina tewas dalam aksi protes itu dan satu tentara Israel ditembak mati oleh seorang penembak jitu di Gaza.

Israel menuding bahwa Hamas adalah otak di balik demonstrasi mematikan di Gaza.
 

Berita Lainnya
×
tekid