sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jelang Olimpiade, Jepang vaksin massal lansia

Pusat-pusat vaksin Covid-19 di Tokyo dan Osaka akan memvaksinasi ribuan orang setiap harinya.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 24 Mei 2021 13:21 WIB
Jelang Olimpiade, Jepang vaksin massal lansia

Jepang telah membuka dua pusat inokulasi massal pada Senin (24/5) di tengah perlombaan negara itu untuk memvaksinasi sebagian besar penduduk lansia terhadap Covid-19. Langkah ini dilakukan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo pada akhir Juli 2021.

Pusat-pusat vaksin Covid-19 di Tokyo dan Osaka akan memvaksinasi ribuan orang setiap harinya, memberikan dorongan pada upaya vaksinasi Jepang yang lamban.

"Lebih baik mendapatkannya lebih awal," kata Tetsuya Urano (66), penduduk Tokyo yang termasuk di antara orang pertama yang divaksinasi di pusat kota tersebut. "Semuanya berjalan cukup lancar secara keseluruhan," kata dia lagi.

Bertempat di sebuah gedung yang biasanya digunakan untuk administrasi pajak, fasilitas vaksinasi di Tokyo akan beroperasi 12 jam sehari untuk memberikan suntikan kepada sekitar 10.000 orang setiap hari selama tiga bulan ke depan. 

Sementara itu, situs vaksinasi di Osaka, akan memberikan sekitar 5.000 suntikan sehari. Fasilitas vaksinasi massal juga direncanakan untuk Nagoya, Kobe, dan kota-kota besar lainnya.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bulan lalu menugaskan Kementerian Pertahanan untuk mendirikan pusat-pusat untuk mempercepat program vaksinasi negara.

Gelombang infeksi keempat di Jepang telah membuat pihak berwenang menerapkan keadaan darurat yang mencakup sebagian besar negara, termasuk Tokyo.

Keputusan tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang keputusan untuk melanjutkan Olimpiade yang akan dimulai pada 23 Juli.

Sponsored

Keadaan darurat akan berakhir pada 31 Mei, tetapi pemerintah berencana untuk memperpanjangnya hingga 20 Juni.

Hanya 4,4% dari 125 juta penduduk Jepang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, tingkat paling lambat di antara negara-negara besar dan kaya di dunia.

Jepang memulai kampanye vaksinasi pada pertengahan Februari, lebih lambat dari kebanyakan negara ekonomi besar. Kampanye tersebut awalnya diperlambat oleh kurangnya pasokan vaksin Pfizer dan BioNTech yang diimpor.

Namun, bahkan ketika pengiriman meningkat, peluncuran tersebut terhambat oleh kekurangan tenaga kerja, kendala logistik, dan kegagalan fungsi dalam sistem reservasi.

Pusat vaksinasi massal untuk lansia akan menggunakan vaksin Moderna yang telah disetujui pada Jumat (21/5).

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid