sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jepang beli pulau senilai Rp2 T untuk pangkalan militer

Pemerintah Jepang telah mencari lokasi yang cocok untuk membangun fasilitas latihan militer sejak delapan tahun lalu.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 03 Des 2019 15:19 WIB
Jepang beli pulau senilai Rp2 T untuk pangkalan militer

Jepang mengucurkan US$146 juta atau senilai Rp2 triliun untuk membeli pulau tidak berpenghuni, Mageshima, yang terletak antara Kyushu dan Prefektur Okinawa. Pulau tersebut rencananya akan dikembangkan menjadi pangkalan udara untuk pesawat militer Jepang dan Amerika Serikat.

Mageshima adalah bagian dari Kepulauan Osumi dan menjadi tuan rumah salah satu lapangan terbang militer Jepang ketika mempertahankan Okinawa pada Perang Dunia II.

Pengembangan Pulau Mageshima rencananya akan mencerminkan doktrin keamanan pemerintah Jepang yang ingin melindungi pulau-pulau yang tersebar dan prefektur paling selatan.

"Sangat penting mengamankan situs itu ... Dari sudut pandang keamanan, sehingga kami akan mencoba membangun fasilitas permanen sesegera mungkin," tutur Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada Senin (2/12).

Pada Januari, pemerintah mencapai kesepakatan dengan pengembang yang berbasis di Tokyo, Taston, untuk membeli pulau itu seharga US$41 juta. Namun, kesepakatan itu runtuh pada Mei ketika presiden baru perusahaan tersebut menuntut lebih banyak uang.

Pemerintah Jepang telah mencari lokasi yang cocok untuk membangun fasilitas latihan militer sejak delapan tahun lalu, ketika mereka berjanji akan memberikan pangkalan udara bagi pasukan AS yang berbasis di Negeri Sakura.

Saat ini, pesawat militer AS tidak diizinkan untuk melakukan latihan penerbangan di pangkalan yang berlokasi di daratan Jepang karena kendala polusi suara. Oleh sebab itu, pesawat-pesawat dari pangkalan udara AS di Iwakuni harus terbang sekitar 1.400 kilometer ke Iwo To, atau lebih dikenal sebagai Iwo Jiwa.

Pulau Mageshima sendiri hanya berjarak 400 kilometer dari Iwakuni, menjadikannya situs yang ideal bagi pasukan AS.

Sponsored

Wali Kota Iwakuni Yoshihiko Fukuda menyambut baik pengumuman pemerintah pusat. Dia menyebutnya sebagai langkah besar untuk maju.

"Membangun fasilitas pelatihan permanen diperlukan untuk mengurangi kekhawatiran di antara penduduk Iwakuni," kata dia. "Kami berharap pemerintah menyelesaikan fasilitas secepat mungkin."

Tokyo akan membangun infrastruktur bersama untuk Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) dan pasukan AS di Pulau Mageshima. Mereka juga berencana untuk memindahkan sejumlah pasukan AS yang ditempatkan di Okinawa ke pulau itu untuk mengurangi beban penduduk setempat yang dirugikan oleh kehadiran militer.

Menurut ahli hubungan internasional dari Daito Bunka University, Garren Mulloy, pemerintah Jepang berencana mengendalikan Pulau Mageshima untuk mengatasi ancaman tantangan keamanan.

"Langkah itu memberi Jepang berbagai pilihan. Jika tiba saatnya bagi Jepang untuk meningkatkan kapasitas militernya di barat daya, sekarang mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya," ujar Mulloy.

SDF, lanjutnya, sangat membutuhkan pangkalan dan landasan pacu karena banyak fasilitasnya sudah menyentuh kapasitas maksimum dan tidak dapat dikembangkan lebih jauh.

Mulloy menuturkan, pangkalan udara baru itu akan memungkinkan militer Jepang untuk tidak lagi berbagi fasilitas dengan maskapai sipil, seperti yang terjadi di Bandara Naha di Okinawa.

Ada ratusan pulau tidak berpenghuni di lepas pantai Jepang, setidaknya 40 di antaranya merupakan pulau besar. Namun, China dan Taiwan juga mempertaruhkan klaim teritorial yang mengakibatkan perselisihan kepemilikan pulau-pulau tersebut.

"Mungkin sekarang Jepang belum memerlukan kapasitas tambahan, tetapi banyak hal bisa berubah dalam lima atau 10-20 tahun ke depan," ungkap Mulloy.

Pulau Mageshima juga terletak cukup jauh sehingga memungkinkan pasukan Jepang atau AS untuk melakukan uji coba roket. (South China Morning Post)

Berita Lainnya
×
tekid