sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jepang menemukan partikel baja tahan karat dalam vaksin Moderna

Penggunaan tiga lot vaksin Moderna dihentikan Kamis lalu setelah 39 vial ditemukan mengandung bahan asing.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Rabu, 01 Sep 2021 21:29 WIB
Jepang menemukan partikel baja tahan karat dalam vaksin Moderna

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan pada Rabu (1 September) bahwa kontaminan yang ditemukan dalam vaksin Moderna Covid-19 yang tersuspensi adalah partikel baja tahan karat, dan tidak perkirakan akan menimbulkan risiko kesehatan tambahan.

Jepang menangguhkan penggunaan 1,63 juta dosis vaksin Moderna minggu lalu setelah diberitahu tentang kontaminasi yang dilaporkan media lokal adalah logam.

Temuan pada hari Rabu adalah hasil penyelidikan oleh distributor domestik Takeda Pharmaceutical Co, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples. Dengan demikian, tidak diharapkan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam lot ini di Jepang akan mengakibatkan peningkatan risiko medis," kata Takeda dan Moderna dalam sebuah pernyataan bersama.

Penggunaan tiga lot vaksin Moderna dihentikan Kamis lalu setelah 39 vial ditemukan mengandung bahan asing.

Semua botol berasal dari satu lot, tetapi dua lainnya ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan karena semuanya berasal dari lini manufaktur yang sama dari perusahaan farmasi Spanyol Rovi, yang membotolkan vaksin Moderna.

Penyebab paling mungkin dari kontaminasi terkait dengan gesekan antara dua potong logam di mesin yang memasang sumbat pada botol, kata Takeda, mengutip penyelidikan bersama dengan Moderna dan Rovi.

Bahannya dipastikan adalah baja tahan karat grade 316.

Sponsored

Tiga lot yang ditangguhkan adalah satu-satunya yang terpengaruh oleh masalah manufaktur dan Rovi telah mengambil tindakan korektif, kata pernyataan itu.

Penggunaan dosis lain dari vaksin Moderna dari batch yang berbeda juga dihentikan sementara di tiga wilayah di Jepang minggu ini. Dalam beberapa kasus, zat asing telah ditemukan dalam botol yang tidak digunakan, sedangkan yang lain tampaknya disebabkan ketika bagian dari sumbat karet botol pecah ketika jarum dimasukkan secara tidak benar.

Masalah kontaminasi mendapat lebih banyak perhatian setelah kementerian kesehatan mengatakan pada hari Sabtu bahwa dua pria, berusia 38 dan 30 tahun, meninggal pada Agustus dalam beberapa hari setelah menerima dosis Moderna kedua mereka. Masing-masing telah menerima dosis dari salah satu lot yang ditangguhkan.

Penyebab kematian kedua kasus tersebut masih diselidiki. Takeda mengatakan tidak ada bukti kematian disebabkan oleh vaksin.

"Hubungan itu saat ini dianggap kebetulan," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.(Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid