sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jepang peringati 76 tahun kekalahan PD II, tidak ada permintaan maaf dari PM Suga

Kaisar Naruhito, sebaliknya, menyatakan "penyesalan yang mendalam" atas tindakan negaranya pada masa perang dalam pidatonya.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Minggu, 15 Agst 2021 17:13 WIB
Jepang peringati 76 tahun kekalahan PD II, tidak ada permintaan maaf dari PM Suga

Jepang menandai peringatan 76 tahun penyerahan diri di Perang Dunia II pada hari Minggu (15/8) dengan upacara yang suram di mana Perdana Menteri Yosihide Suga berjanji agar tragedi perang tidak akan pernah terulang. Tetapi ia menghindari permintaan maaf atas agresi negaranya.

Suga mengatakan Jepang tidak pernah lupa bahwa perdamaian yang dinikmati negara saat ini dibangun di atas pengorbanan mereka yang tewas dalam perang.

“Kami akan berkomitmen pada janji kami untuk tidak pernah mengulangi tragedi perang,” katanya dalam pidato pertamanya di acara tersebut sejak menjadi perdana menteri.

Kaisar Naruhito, sebaliknya, menyatakan "penyesalan yang mendalam" atas tindakan negaranya pada masa perang dalam pidato bernuansa hati-hati yang mengikuti jejak ayahnya, yang mengabdikan karirnya selama 30 tahun untuk menebus perang yang terjadi atas nama Hirohito, kakek kaisar saat ini. 

Naruhito juga berharap masyarakat dapat menyatukan hati untuk mengatasi sulitnya pandemi sekaligus mencari kebahagiaan dan kedamaian untuk semua.

Di tengah lonjakan infeksi virus corona di Tokyo, sekitar 200 peserta, berkurang dari sekitar 6.000 sebelum pandemi, berkabung atas kematian para pejuang dengan mengheningkan cipta selama satu menit. Penggunaan masker diberlakukan, dan tidak ada nyanyian lagu kebangsaan.

Suga berjanji untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam menangani masalah global di bawah “pasifisme proaktif,” sebuah visi yang dipromosikan Abe untuk memungkinkan Jepang memainkan peran militer yang lebih besar dalam konflik internasional.

Mulai 2013, Abe berhenti mengakui permusuhan masa perang Jepang atau meminta maaf dalam pidatonya pada 15 Agustus, menghapus tradisi hampir 20 tahun yang dimulai dengan permintaan maaf 1995 dari pemimpin Sosialis Tomiichi Murayama.

Sponsored

Pada hari Minggu, sebelum menghadiri upacara di aula Budokan Tokyo, Suga meletakkan bunga di pemakaman nasional terdekat untuk tentara tak dikenal. Sementara Suga menjauh dari kuil Yasukuni yang kontroversial, dia mengirim persembahan keagamaan ke kuil, media Jepang melaporkan.(Sumber: Charlotteobserver)

Berita Lainnya
×
tekid