sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jerman cabut larangan kedatangan dari India dan negara 'Covid-Delta' lain

Kebijakan ini memungkinkan para pelancong dari negara-negara tersebut dapat memasuki Jerman setelah melalui tes pada saat kedatangan.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 06 Jul 2021 07:41 WIB
Jerman cabut larangan kedatangan dari India dan negara 'Covid-Delta' lain

Pemerintah Jerman telah mengklasifikasi ulang India, Inggris, Rusia, Portugal dan Nepal sebagai "daerah dengan insiden tinggi". Kebijakan ini memungkinkan para pelancong dari negara-negara tersebut dapat memasuki Jerman setelah melalui tes pada saat kedatangan.

Jerman pada hari Senin (5/7) mencabut larangan pelancong dari India, Inggris dan tiga negara lain, di mana varian delta coronavirus telah ditemukan dalam sampel pasien Covid-19. Bahkan, varian tersebut paling dominan ditemukan di Inggris yang menggagalkan rencana pemerintah Boris Johnson untuk membuka pintu masuk ke negara tersebut.

Institut Robert Koch, sebuah badan pemerintah federal Jerman yang bertanggung jawab untuk pengendalian dan pencegahan penyakit, mengatakan bahwa India, Nepal, Rusia, Portugal, dan Inggris, statusnya telah diturunkan ke "daerah dengan insiden tinggi" dari status sebelumnya "daerah yang menjadi perhatian varian". Ini akan memudahkan pelancong yang bukan penduduk atau warga negara Jerman untuk memasuki negara tersebut.

Aturan saat ini di Jerman hanya mengizinkan warganya untuk memasuki negara itu dari negara yang berbeda dan dikenakan karantina dua pekan, terlepas dari status vaksinasi mereka. Status "daerah dengan insiden tinggi" akan memungkinkan siapa pun dari negara-negara tersebut untuk memasuki Jerman asalkan mereka menghasilkan tes negatif pada saat kedatangan dan karantina pada saat kedatangan selama 10 hari.

Masa karantina dapat dipersingkat menjadi lima hari jika mereka dinyatakan negatif Covid-19. Kebijakan ini baru akan berlaku mulai Rabu besok.

Pelancong dari daerah dengan insiden tinggi juga dibebaskan dari karantina jika mereka telah divaksinasi sepenuhnya.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan pekan lalu bahwa pemerintah federal akan melihat situasi (mengizinkan pelancong dari negara-negara yang terkena varian delta) "dalam beberapa hari ke depan".

Relaksasi pembatasan didorong oleh fakta bahwa vaksin terbukti efektif melawan varian delta, yang pertama kali ditemukan di India.

Sponsored

"Kami berpikir bahwa di masa mendatang, mereka yang telah menerima suntikan ganda akan dapat melakukan perjalanan lagi, tanpa harus dikarantina," kata Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Jumat pekan lalu.

Juni, Dubai melonggarkan pembatasan pada pelancong India yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 yang disetujui UEA. Negara tersebut telah menyetujui vaksin yang dibuat oleh Sinopharm, Pfizer-BioNTech, Sputnik V dan Oxford-AstraZeneca.

Penumpang dari India wajib menjalani rapid PCR test empat jam sebelum keberangkatan ke Dubai. Mereka juga harus menjalani tes PCR lain setibanya di Dubai. Setelah kedatangan mereka, para penumpang dari India harus menjalani karantina institusional sampai mereka menerima hasil tes PCR mereka, yang diharapkan dalam waktu 24 jam.

Berita Lainnya
×
tekid