sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Diancam Duterte, Kanada akan ambil sampah yang dikirim ke Filipina

Gara-gara sampah, Presiden Filipina Rodrigo Duterte sempat mengancam akan berperang dengan Kanada.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 23 Mei 2019 12:35 WIB
Diancam Duterte, Kanada akan ambil sampah yang dikirim ke Filipina

Pada Rabu (22/5), Kementerian Lingkungan Hidup Kanada mengumumkan akan mengambil kembali berton-ton limbah yang mereka kirim ke Filipina.

Pengumuman itu datang tidak lama setelah Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan berperang dengan Kanada jika negara itu tidak mengambil sampah mereka kembali.  

Filipina sendiri telah mengirimkan sejumlah nota protes diplomatik untuk menolak limbah yang dikirim Kanada antara 2013 dan 2014.

Perusahaan swasta yang dikontrak Kanada diperkirakan akan memulai persiapan pengiriman kembali dalam beberapa hari mendatang.

Menteri Lingkungan Hidup Kanada Catherine McKenna mengatakan bahwa Kanada akan menanggung seluruh biaya persiapan, transfer, pengiriman, dan pembuangan limbah. McKenna menyampaikan bahwa proses pengembalian limbah itu diperkirakan akan rampung pada akhir Juni.

Pekan lalu, Manila memanggil pulang duta besarnya di Ottawa setelah Kanada melewatkan tenggat 15 Mei untuk mengambil limbah mereka di Filipina.

"Sebagai akibat keterlambatan itu, presiden telah menunjuk perusahaan pelayaran swasta yang akan membawa kembali sampah Kanada ke asalnya," kata juru bicara Duterte, Salvador Panelo, pada Rabu.

Duterte, yang dikenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan, sebelumnya juga mengancam akan mengirimkan kembali limbah itu jika Kanada tidak menanggapi protesnya

Sponsored

"Jika Kanada tidak menerima limbahnya, kami akan meninggalkannya di dalam perairan teritorial mereka," jelas Salvador.

Pertikaian ini terkait dengan kontainer berisikan sampah yang dikirim ke Manila oleh perusahaan swasta yang berbasis di Kanada.

Manila mengklaim kontainer-kontainer, yang tiba di Manila International Container Port tersebut salah diberikan label. Sejumlah kontainer yang diberi label plastik yang dapat didaur ulang itu malah berisi berton-ton limbah rumah tangga yang tidak dapat didaur ulang.

Pemerintah Filipina mengatakan kontainer limbah dari Kanada telah menghambat laju pelabuhan dan membahayakan kesehatan masyarakat setempat. Beberapa limbah tetap berada di pelabuhan Manila, sementara yang lain dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir.

Pada 2016, pengadilan di Filipina memerintahkan agar limbah-limbah tersebut dikirim kembali ke Kanada dan menegaskan Ottawa untuk menanggung biaya pengirimannya.

Pada tahun yang sama, Kanada mengubah UU tentang pengiriman limbah berbahaya sebagai upaya pencegahan agar situasi seperti itu tidak terjadi di kemudian hari.

Sumber : BBC

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid