sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kanada: AS upayakan ekstradisi bos Huawei

Dubes Kanada David MacNaughton mengungkapkan bahwa AS berencana mengajukan permintaan untuk mengekstradisi eksekutif Huawei Meng Wanzhou.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 22 Jan 2019 18:24 WIB
Kanada: AS upayakan ekstradisi bos Huawei

Duta Besar Kanada untuk Amerika Serikat David MacNaughton mengungkapkan bahwa AS berencana mengajukan permintaan untuk mengekstradisi Direktur Keuangan Global Huawei Meng Wanzhou.

Pada Senin (21/1), MacNaughton menuturkan bahwa AS telah mengontak Kanada dan akan mengajukan permintaan ekstradisi Meng Wanzhou. Akan tetapi, dia tidak mengatakan kapan permintaan itu akan diajukan.

AS masih memiliki tenggat waktu hingga 30 Januari untuk mengajukan ekstradiksi atau 60 hari setelah penahanan Meng Wanzhou di Vancouver, Kanada, pada 1 Desember 2018.

Meng Wanzhou, putri pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditangkap otoritas Kanada atas permintaan AS. Washington menudingnya melanggar sanksi terhadap Iran.

Dia dibebaskan dengan jaminan pada bulan lalu dan dijadwalkan menghadapi persidangan di Vancouver pada 6 Februari.

Penangkapan Meng Wanzhou membuat hubungan antara China dan Kanada menjadi panas. China membalas dengan menahan dua warga Kanada serta memvonis mati seorang pria Kanada yang sebelumnya dinyatakan bersalah atas penyelundupan narkoba.

Menurut Beijing, tiga kasus terkait warga Kanada itu tidak berkaitan dengan penangkapan Meng Wanzhou. Namun, China memang telah memperingatkan akan menjatuhkan konsekuensi berat jika Meng Wanzhou tidak segera dibebaskan.

Huawei, perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi terbesar di dunia, tidak bersedia berkomentar mengenai proses hukum yang sedang berlangsung. Kementerian Kehakiman Kanada pun memilih untuk bungkam dan tidak berkomentar.

Sponsored

Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (22/1) mengulang seruan untuk pembebasan segera Meng Wanzhou dan menilai bahwa kasusnya jelas bukan kasus peradilan biasa.

Juru bicara Kemlu China Hua Chunying menganggap bahwa Kanada telah membuat kesalahan fatal dalam masalah ini.

"Kanada dan AS secara sewenang-wenang menyalahgunakan perjanjian ekstradisi bilateral mereka untuk melanggar hak-hak keamanan dan hukum warga negara China," tutur Hua.

Hua menambahkan, China mendesak AS untuk memperbaiki kesalahan mereka, membatalkan perintah penangkapan Meng Wanzhou, dan tidak mengajukan permintaan ekstradisi resmi.

Jika AS mengekstradisi Meng Wanzhou, Hua berkata "China tentu saja akan menanggapi tindakan AS."

Menerima ganjaran

Kanada merupakan salah satu dari 100 negara yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.

Setelah permintaan ekstradisi resmi diterima, pengadilan Kanada harus menentukan dalam waktu 30 hari apakah ada bukti yang cukup untuk mendukung ekstradisi. Setelah itu, Menteri Kehakiman Kanada harus memberikan perintah formal.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Senin, seorang mantan agen intelijen Kanada menuturkan bahwa Ottawa harus melarang Huawei memasok peralatan jaringan telekomunikasi di masa depan, sementara pemerintah Kanada sedang mempelajari potensi risiko keamanan.

Sejumlah sekutu Kanada seperti AS dan Australia juga telah membatasi penggunaan produk Huawei untuk menghindari risiko spionase.

Huawei telah berulang kali mengatakan kekhawatiran seperti itu tidak berdasar, sementara Duta Besar China untuk Kanada Lu Shaye pekan lalu menegaskan akan ada dampak jika Ottawa memblokir perangkat Huawei.

Dalam wawancara pada Senin, MacNaughton menyatakan dia telah menyampaikan keluhan kepada AS soal penangkapan Meng Wanzhou. Karena hal itu, Kanada merasa menjadi sasaran balas dendam Beijing atas penangkapan berdasarkan permintaan Washington.

"Kami tidak suka warga negara kami yang dihukum. Pihak AS adalah satu-satunya pihak yang berupaya menjatuhkan hukuman (bagi Meng Wanzhou) tetapi malah kita yang menerima ganjarannya," ujarnya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan, China telah sewenang-wenang menjatuhkan hukuman mati dan meminta para pemimpin dunia untuk mengecam tindakan China yang menahan beberapa warga Kanada. 

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid