sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kanada tetapkan pendukung Trump sebagai entitas teroris

Organisasi pendukung Donald Trump, Proud Boys, diidentifikasi sebagai kelompok ekstremis.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 04 Feb 2021 11:42 WIB
Kanada tetapkan pendukung Trump sebagai entitas teroris

Pemerintah Kanada menetapkan kelompok militan pendukung Donald Trump, Proud Boys, sebagai entitas teroris pada Rabu (3/2). Langkah itu menyusul peran signifikan mereka dalam kerusuhan mematikan di Capitol, Amerika Serikat, pada 6 Januari.

Proud Boys dalam  pengawasan keta setelah memanfaatkan kebijakan mantan pemerintahan Trump. Kelompok itu disebut sebagai provokator utama selama protes sebelumnya dan kerusuhan Capitol.

Proud Boys diidentifikasi sebagai kelompok ekstremis, organisasi politik sayap kanan, neo-fasis, dan khusus pria yang dikenal karena terlibat dalam bentrokan kekerasan dalam sejumlah demonstrasi politik. Kanada merupakan negara pertama yang menunjuk mereka sebagai entitas teroris.

Dalam debat presiden pada September 2020, Trump justru meminta Proud Boys untuk mundur dan bersiap-siap ketika diminta untuk mengecam perbuatan mereka yang penuh kekerasan.

Pejabat senior Kanada dalam sebuah pengarahan teknis mengatakan, pihak berwenang telah memantau dan mengumpulkan bukti tentang Proud Boys sebelum pemberontakan Capitol Hill. Menguatkan pernyataan itu, Menteri Keamanan Publik Kanada Bill Blair menuturkan bahwa pascakerusuhan di Capitol, niat jelas Proud Boys semakin terlihat jelas.

"Niat dan eskalasi mereka ke arah kekerasan menjadi sangat jelas," tutur Blair.

Merespons hal itu, Ketua Proud Boys Enrique Tarrio menyebut sebutan teroris sebagai hal yang konyol.

"Tidak ada dasar jelas bagi mereka untuk menetapkan itu. Langkah ini merupakan pelanggaran hak kebebasan berbicara," kata Tarrio.

Sponsored

"Mereka menggunakan apa yang terjadi di Capitol sebagai alasan di balik ini semua," imbuhnya.

Tarrio memperkirakan 1.000 hingga 1.500 anggota Proud Boys di Kanada. Tarrio ditangkap di Washington tak lama sebelum kerusuhan Capitol. Dia dituduh merusak spanduk Black Lives Matter di sebuah gereja selama protes sebelumnya di ibu kota negara.

Sementara itu, otoritas Federal AS juga menangkap seorang pria yang menggambarkan dirinya sebagai "Sergeant of Arms" dari Proud Boys cabang Seattle, setelah dia didakwa terlibat dalam kerusuhan di Capitol.

Buntut dari penetapan sebagai entitas teroris di Kanada, aset yang dimiliki kelompok tersebut kemungkinan akan disita dan menghadapi hukuman pidana terkait terorisme yang lebih keras.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan, hanya karena mereka adalah anggota tidak berarti mereka akan dituntut melakukan kejahatan, tetapi jika mereka melakukan tindakan kekerasan, mereka dapat dituntut dengan dakwaan terkait kejahatan terorisme.

Pun pengirim uang ke Proud Boys atau membeli perlengkapan mereka juga akan dianggap sebagai kejahatan di Kanada.

"Kelompok dan anggotanya telah secara terbuka mendorong, merencanakan, dan melakukan aktivitas kekerasan terhadap mereka yang mereka anggap bertentangan dengan ideologi dan keyakinan politik mereka," kata pemerintah Kanada dalam pernyataan resmi mereka.

Lebih lanjut, pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Proud Boys kerap menggelar kontra-protes Black Lives Matter (BLM) dan sering terlibat dalam kekerasan yang menargetkan pendukung BLM.

Pemerintah menyebut Proud Boys sebagai organisasi neo-fasis dengan cabang semi-otonom yang berlokasi di AS, Kanada, dan sejumlah negara lainnya. Mereka disebut terlibat dalam kekerasan politik dan bahwa anggotanya mendukung ideologi misoginis, Islamofobia, anti-Semitisme, anti-imigran, dan mendorong supremasi kulit putih.

"Sejak 2018 kami telah melihat peningkatan kekerasan dari kelompok ini," kata Blair.

Proud Boys dibentuk pada 2016 oleh Gavin McInnes dari Kanada. Dia juga ikut mendirikan Vice Media. Meski demikian, Tarrio mengatakan McInnes tidak lagi menjadi anggota. (Associated Press)

Berita Lainnya
×
tekid