sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kantor penghubung Korea Utara-Korea Selatan segera dibuka

Kalangan konservatif di Korea Selatan mencuatkan kekhawatiran terkait dengan pembukaan kantor gabungan Korea Utara-Korea Selatan di Kaesong.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 23 Agst 2018 14:07 WIB
Kantor penghubung Korea Utara-Korea Selatan segera dibuka

Korea Selatan pada Rabu (22/8) mengatakan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan rencana untuk membuka "kantor penghubung" diplomatik di Korea Utara tahun ini, menepis kekhawatiran bahwa langkah itu terlalu cepat mengingat Pyongyang belum menanggalkan program senjata nuklir mereka.

Ketika Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan perdana dengan Kim Jong-un pada 27 April, keduanya setuju untuk mendirikan kantor penghubung gabungan di Kaesong, sebuah langkah potensial untuk membuka misi diplomatik resmi.

Dalam pidato pada Rabu lalu, Moon menyampaikan bahwa pembukaan kantor penghubung tersebut sudah dekat.

"Dalam beberapa hari, sebuah era di mana kedua Korea saling berkomunikasi satu sama lain sepanjang waktu akan dimulai," kata Presiden Moon.

Kendati demikian kalangan konservatif di Korea Selatan khawatir bahwa pernyataan Moon dapat memicu keretakan dengan Amerika Serikat (AS) karena memajukan hubungan antar-Korea, sementara di lain sisi Pyongyang tidak mengambil langkah jelas menuju denuklirisasi. Mereka juga mempertanyakan apakah bahan bakar dan listrik yang direncanakan untuk dipasok ke kantor penghubung tersebut melanggar sanksi PBB.

Korea Selatan menjelaskan bahwa pendirian kantor penghubung tidak akan melanggar sanksi karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi bagi pemerintah Korea Utara dan hanya akan membantu memfasilitasi komunikasi bagi upaya denuklirisasi.

Washington sejauh ini hanya mengatakan bahwa pihaknya menginginkan hubungan antar-Korea meningkat  seiring dengan upaya denuklirisasi.

Merespons kekhawatiran kalangan konservatif Korea Selatan, kantor presiden menyebutnya sebagai perdebatan biasa mengingat 24 negara, termasuk Inggris dan Jerman mengoperasikan kedutaan besar mereka di Pyongyang.

Sponsored

"Saya tidak berpikir itu akan menjadi hambatan besar," ujar Kim Eui-kyeom, juru bicara Presiden Moon.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha pada Selasa (21/8) menuturkan bahwa Seoul masih menunggu persetujuan "memuaskan" atas rencana pembukaan kantor penghubung dari AS. Media lokal menafsirkan pernyataan Kang tersebut sebagai indikasi terdapat perbedaan sikap antara Seoul dan Washington terkait isu tersebut.

Moon sendiri sebelumnya menekankan bahwa dia akan berkoordinasi erat dengan Washington atas setiap upaya untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara dan denuklirisasi.

Sepanjang tahun ini, Moon dan Kim Jong-un telah dua kali bertemu dan tatap muka mereka membantu meletakkan dasar bagi pertemuan bersejarah Donald Trump-Kim Jong-un di Singapura.

Sekitar bulan depan, Moon dijadwalkan akan mengunjungi Pyongyang. Demikian pula dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang merencanakan untuk melakukan kunjungan keempat ke Pyongyang "segera", ungkap penasihat keamanan nasional presiden AS John Bolton.

Sejak KTT Korea Selatan-Korea Utara pada April lalu, pemerintahan Moon telah memulai serangkaian proyek antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan.

Minggu ini, kedua Korea mengadakan reuni bagi keluarga yang terpisah selama Perang Korea. Moon berharap mengadakan upacara peletakan batu pertama tahun ini untuk menghubungkan kereta yang melintasi perbatasan yang memisahkan kedua negara.

Moon membayangkan mengintegrasikan dua ekonomi Korea dan dia mengatakan bahwa kantor penghubung gabungan di Kaesong akan membantu mempercepat rencana ini.

Dalam pekan ini pula, Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo menjelaskan bahwa militer kedua negara telah membahas penghapusan 10 pos penjaga di Zona Demiliterisasi (DMZ).

Kedua negara mengoperasikan lusinan pos penjaga bersenjata berat di DMZ, meskipun mereka dilarang melakukannya di bawah gencatan senjata 1953 yang menghentikan perang.

Jenderal Vincent Brooks, komandan militer AS tertinggi di Korea Selatan, mengatakan pada hari Rabu bahwa ia mendukung setiap inisiatif untuk mengurangi ketegangan militer di sepanjang perbatasan. Namun, Brooks juga memperingatkan bahwa penarikan pos-pos itu melibatkan beberapa risiko, meskipun tidak menganggu kemampuan AS dan Korea Selatan untuk bertahan melawan Korea Utara.
 

 

Sumber: The Straits Times

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid