sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapal perang AS berlayar di Laut China Selatan, Tiongkok berang

Perairan yang sibuk itu merupakan salah satu dari sejumlah titik nyala hubungan Amerika Serikat-China.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 22 Nov 2019 17:01 WIB
Kapal perang AS berlayar di Laut China Selatan, Tiongkok berang

Pada Kamis (21/11), Amerika Serikat mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, kapal perang Angkatan Laut AS telah dua kali berlayar di dekat sejumlah pulau yang diklaim Tiongkok di Laut China Selatan.

Perairan yang sibuk itu merupakan salah satu dari sejumlah titik nyala hubungan Washington-Beijing, yang lainnya meliputi perang dagang, sanksi AS, serta persoalan Hong Kong dan Taiwan.

Angkatan Laut AS secara teratur membuat geram Tiongkok dengan melakukan apa yang mereka sebut sebagai operasi kebebasan navigasi, di mana kapal-kapal mereka melintas di dekat pulau-pulau yang diklaim China.

Juru bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS Komandan Reann Mommsen mengatakan bahwa kapal tempur USS Gabrielle Giffords melakukan perjalanan berjarak 12 mil laut dari Mischief Rief pada Rabu (20/11). Pulau itu telah diduduki oleh China sejak 1965.

Selain itu, Mommsen menuturkan bahwa kapal perusak USS Wayne E. Meyer melintas melewati Pulau Paracel, yang juga diduduki China, pada Kamis.

"Misi-misi tersebut didasarkan pada supremasi hukum dan menujukkan komitmen kami untuk menegakkan hak, kebebasan dan penggunaan jalur laut yang dijamin secara hukum bagi semua negara," kata dia.

Pada Jumat (22/11), militer Tiongkok mengonfirmasi bahwa kedua kapal perang AS berlayar melalui perairan yang kontroversial itu. Mereka mengatakan telah melacak jalur kapal-kapal milik Negeri Paman Sam.

"Kami mendesak AS untuk menghentikan tindakan provokatif ini untuk menghindari konflik yang tidak terduga," tutur juru bicara Komando Teater Selatan China dalam pernyataannya.

Sponsored

Dia menegaskan bahwa Tiongkok memiliki kedaulatan yang tidak terbantahkan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan daerah sekitarnya.

China mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan, di mana mereka telah mendirikan pos-pos militer di sejumlah pulau buatan. Namun, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian pulau-pulau tersebut.

AS menuduh China melakukan militerisasi di Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi negara-negara tetangga di Asia.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper menggelar pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe di sela-sela pertemuan para menhan di Bangkok, Thailand, pada awal pekan ini.

Seorang juru bicara pemerintahan China menyebut bahwa Wei mendesak Esper untuk menghentikan pamer kekuatan di Laut China Selatan serta tidak memprovokasi dan meningkatkan ketegangan di perairan tersebut.

Esper menuduh Beijing semakin menggunakan paksaan dan intimidasi untuk memajukan keperluan strategisnya di kawasan itu.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid