sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus infeksi Covid-19 di Malaysia terbanyak di Asia Tenggara

Malaysia mencatat total 2.470 kasus positif Covid-19 per Minggu (29/3). Dari jumlah itu, 34 orang meninggal.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 30 Mar 2020 13:35 WIB
Kasus infeksi Covid-19 di Malaysia terbanyak di Asia Tenggara

Malaysia melaporkan 150 kasus baru Covid-19 pada Minggu (29/3), membuat total kasus positif di negara itu menjadi 2.470. Itu merupakan jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara. 

Indonesia sendiri mencatat 1.285 kasus positif coronavirus jenis baru per Minggu. Hal tersebut diungkapkan juru bicara pemerintah terkait penanganan coronavirus jenis baru Achmad Yurianto,.

Sementara itu, situs pelacak Johns Hopkins dan worldometer.info mencatat bahwa Thailand memiliki 1.388 kasus, Filipina 1.418 kasus, Singapura 844 kasus, Vietnam 194 kasus, Brunei Darussalam 126 kasus, Kamboja 103 kasus, Myanmar mendeteksi 10 kasus, serta Timor Leste satu kasus.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan bahwa jumlah kematian akibat pandemik tersebut naik tujuh menjadi 34.

Direktur Jenderal Kemenkes Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, ada 68 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan pulih dan dipulangkan pada Minggu. Secara keseluruhan, telah 388 orang dinyatakan sembuh.

Noor menambahkan bahwa total 73 pasien sedang dirawat di unit perawatan intensif, 52 di antaranya menggunakan ventilator.

Pekan lalu, Dewan Keamanan Nasional Malaysia (NSC) menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memilih Malaysia sebagai salah satu negara untuk menjalankan uji coba efektivitas obat untuk pasien positif Covid-19.

NSC menambahkan, Malaysia dipilih untuk uji coba obat yang bernama remdesivir tersebut karena dinilai memiliki kemampuan memadai untuk melakukan penelitian.

Sponsored

Pada Jumat (27/3), Dirjen Noor menuturkan bahwa kemenkes akan mulai menggunakan obat tersebut pada pasien Covid-19 sembari memantau efek samping dan efektivitasnya.

Dia menjelaskan bahwa WHO telah menggelar uji coba obat skala global. Gerakan yang disebut "Solidarity" tersebut dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada perawatan yang dapat mengobati coronavirus jenis baru.

"Ini adalah upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, langkah terkoordinasi untuk mengumpulkan data ilmiah yang akurat dan dengan cepat," jelas dia.

Selain Malaysia, "Solidarity" juga melibatkan puluhan negara lainnya.

"WHO fokus menguji empat obat yang menurut mereka paling menjanjikan yakni senyawa antivirus remdesivir, obat malaria klorokuin, kombinasi dua obat HIV yaitu lopinavir dan ritonavir, serta kombinasi lopinavir-ritonavir dan interferon beta yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh," jelas Noor.

Internet gratis

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Jumat menyatakan bahwa internet gratis menjadi salah satu hal yang tercantum dalam paket stimulus ekonomi yang akan dikeluarkan pemerintah selama Perintah Kawalan Pergerakan atau pembatasan pergerakan skala nasional.

Dia menjelaskan bahwa dalam realisasinya, pemerintah Malaysia akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk memberikan sejumlah penawaran khusus selama periode pembatasan pergerakan.

"Di antara penawaran khusus yang akan diberikan adalah internet gratis bagi semua pelanggan dengan nilai RM600 juta (atau Rp2 triliun) mulai 1 April hingga Perintah Kawalan Pergerakan diangkat," kata dia.

Pemerintah juga akan mengalokasikan RM 400 juta atau sekitar Rp1,5 triliun untuk meningkatkan jangkauan jaringan internet.

Lebih lanjut, PM Muhyiddin mengumumkan akan mengalokasikan RM530 juta atau Rp1,9 triliun untuk memberikan diskon tagihan listrik bagi semua konsumen secara bertahap selama enam bulan mulai April. (The Straits Times dan Malay Mail)

Berita Lainnya
×
tekid