sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Akibat kebakaran hutan, Sydney masuk 10 kota terpolusi sedunia

Polusi udara diakibatkan oleh kebakaran hutan di puluhan titik yang tersebar di empat negara bagian.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 22 Nov 2019 19:09 WIB
Akibat kebakaran hutan, Sydney masuk 10 kota terpolusi sedunia

Pada Jumat (22/11), tingkat polusi di negara bagian New South Wales di Australia mencapai titik terburuk yang pernah tercatat di wilayah tersebut. Polusi yang berasal dari asap kebakaran hutan yang meluas menyebabkan banyak orang dirawat di rumah sakit dan mengganggu jarak pandang pengemudi.

Sydney diselimuti kabut asap tebal selama empat hari berturut-turut. Hal tersebut membuat kota terpadat di Australia itu masuk ke dalam daftar 10 kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia. Sydney meraih peringkat delapan dalam daftar Air Visual bagi kota-kota dengan polusi udara terburuk di dunia. 

Polusi udara diakibatkan oleh kebakaran hutan di puluhan titik yang tersebar di empat negara bagian. Sebagian besar dari 7,5 juta penduduk New South Wales berupaya untuk menghindari kabut asap dengan tidak keluar dari rumah.

"Jalan-jalan raya sepi karena orang-orang berusaha menghindari berada di luar ruangan sebisa mungkin," tutur Wali Kota Bourke Barry Hollman.

Bourke terletak sekitar 800 kilometer barat laut dari Sydney. Polusi udara di kota itu 15 kali lebih tinggi dari batas normal.

"Saya pergi keluar untuk memeriksa kondisi penduduk. Di beberapa tempat, jarak pandangnya sudah kurang dari 100 meter," ujar Hollman. "Ada debu dan asap di mana-mana."

Kabut asap membawa polusi partikulat, yang dapat terserap ke dalam aliran darah. Para pejabat kesehatan di New South Wales mengatakan 73 orang dirawat atas gangguan pernapasan selama sepekan terakhir.

Politik iklim

Sponsored

Kebakaran hutan telah menewaskan sedikitnya empat orang dan menghancurkan lebih dari 400 rumah sejak awal November. Api masih berkobar di New South Wales, Victoria, Australia Selatan dan Queensland.

Krisis itu telah memberi tekanan pada Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Para kritikus mengatakan dia belum cukup bertindak untuk mengatasi dampak perubahan iklim di negara itu.

Kebakaran hutan adalah hal yang biasa terjadi di Australia, tetapi kali ini musim kebakaran mulai jauh lebih awal dari biasanya.

Pada Jumat, Morrison kembali membantah adanya hubungan antara kebakaran hutan dengan kebijakan pemerintahannya, termasuk dukungan bagi industri batubara yang tidak ramah lingkungan.

"Pernyataan yang mengatakan bahwa jika Australia memiliki target pengurangan emisi yang lebih tinggi maka kebakaran ini tidak akan terjadi sangat tidak benar," tegas dia.

Pemerintahan PM Morrison telah berkomitmen pada Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi Australia sebesar 26-28% pada 2030. Para kritikus menilai bahwa melihat proyeksi saat ini, Negeri Kanguru tidak dapat memenuhi target itu.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid