sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kebuntuan politik Malaysia masuki hari kelima

Terlepas dari kekacauan politik, Mahathir Mohamad dilaporkan akan tetap mengumumkan paket stimulus pada Kamis (27/2) sore.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 27 Feb 2020 09:37 WIB
Kebuntuan politik Malaysia masuki hari kelima

Kebuntuan politik Malaysia memasuki hari kelima pada Kamis (27/2), dengan Yang di-Pertuan Agong Tengku Abdullah pada Rabu (26/2) malam selesai mewawancarai anggota parlemen demi mengetahui siapa yang mereka dukung untuk menjadi perdana menteri atau bagaimana pemerintahan baru akan dibentuk pascapengunduran diri Mahathir Mohamad pada Senin (24/2).

Dari 222 jumlah anggota parlemen hanya 221 yang menghadap raja, satu lainnya dilaporkan tidak dapat hadir.

Mahathir Mohamad dilaporkan akan bertemu Yang di-Pertuan Agong pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat dalam kapasitasnya sebagai perdana menteri sementara. 

Saat ini hanya tiga partai yang tersisa di koalisi Pakatan Harapan (PH), yaitu Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim, Partai Aksi Demokratis (DAP), dan Partai Amanah Negara. Gabungan ketiganya memiliki 92 kursi di parlemen.

Pada Rabu, Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa koalisi PH resmi mencalonkan dirinya sebagai PM. Namun, PH masih jauh dari posisi mengamankan mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan baru, yaitu 112 kursi.

Di lain sisi, Mahathir Mohamad yang pada Rabu menyatakan bersedia menjabat jika mendapat sokongan parlemen, memperoleh dukungan dari Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Bersatu) yang didirikannya, "pemberontak" dari PKR yang bersekutu dengan mantan Wakil Presiden PKR Azmin Ali, Gabungan Partai Sarawak (GPS), dan Partai Warisan yang berkuasa di Sabah.

Hal itu menunjukkan bahwa belum ada satu pihak pun yang memiliki mayoritas di atas kertas.

Ada pun koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) menegaskan mereka lebih suka dengan digelarnya pemilu dibanding bekerja sama dengan DAP, yang mereka klaim anti-Melayu dan Islam.

Sponsored

Bagaimanapun, keputusan Yang di-Pertuan Agong menjadi penentu dan hingga saat ini belum ada yang tahu hasil wawancaranya terhadap anggota parlemen yang dilakukan secara individu dengan kepala sekretaris pemerintah sebagai saksi.

Gejolak politik di Negeri Jiran dipicu ketika sejumlah pemberontak dari Bersatu dan PKR bertemu dengan oposisi pada Minggu (23/2). Mereka disebut ingin agar Mahathir Mohamad tetap berkuasa hingga akhir masa jabatan, alih-alih menghormati rencana menyerahkan kursi PM kepada Anwar Ibrahim, mantan wakil PM yang pernah dipenjarakan Mahathir Mohamad.

Terlepas dari kekacauan politik, Mahathir Mohamad dilaporkan akan tetap mengumumkan paket stimulus pada Kamis sore. Mengingat hal itu, Yang di-Pertuan Agong diprediksi tidak akan mengumumkan keputusan yang akan menghilangkan legitimasi pemimpin sementara untuk mengeluarkan kebijakan baru. (The Straits Times)

Berita Lainnya
×
tekid