Kematian akibat Covid-19 di Italia capai 10.779

Pihak berwenang Italia pada Minggu (29/3) mengindikasikan bahwa mereka akan memperpanjang lockdown atau karantina wilayah selama sebulan untuk membendung pandemik coronavirus jenis baru.

Kabar itu datang setelah otoritas kesehatan mencatat lonjakan 756 kematian pada Minggu, sehingga angka kematian akibat Covid-19 di negara itu mencapai 10.779.

Sejauh ini, kasus kematian di Italia merupakan yang tertinggi di dunia. Lombardy, wilayah yang paling terpukul di negara itu, melaporkan 416 kematian dari total 756 kasus pada Minggu.

Total kasus positif yang dikonfirmasi di Italia naik pada Minggu menjadi 97.689 dari 92.472 pada hari sebelumnya, jumlah ini merupakan peningkatan kasus infeksi baru terendah sejak Rabu (25/3). 

Dari total kasus positif Covid-19, per Minggu, 13.030 pasien telah pulih dan dipulangkan. Jumlah itu naik dari 12.384 yang dilaporkan pada Sabtu (28/3).

"Kami melihat ada perlambatan penyebaran," tutur pakar kesehatan dari University of Milan, Fabrizio Pregliasco. "Memang belum stabil, tapi itu tetap pertanda baik."

Italia menutup seluruh sekolah sejak awal Maret dan kemudian mulai bertahap menerapkan lockdown. Sejak 12 Maret, hampir semua toko di negara tersebut telah menangguhkan operasi.

Walaupun lockdown berdampak buruk bagi ekonomi nasional, para pejabat pemerintahan dilaporkan berencana memperpanjangnya dari tenggat awal yakni 3 April. Menteri Urusan Regional Francesco Boccia mengatakan, pertanyaan yang harus dijawab pemerintah bukanlah apakah lockdown akan diperpanjang, tetapi sampai berapa lama kebijakan tersebut akan diterapkan.

"Pembatasan yang seharusnya dicabut pada 3 April pasti akan diperpanjang," kata Boccia dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi Italia pada Minggu.

Keputusan final terkait perpanjangan lockdown akan diumumkan usai pertemuan menteri dalam beberapa hari mendatang.

Secara hukum, keadaan darurat kesehatan nasional di Italia memungkinkan Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk memperpanjang lockdown hingga 31 Juli. (France 24 dan Reuters)