sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Nasib Meksiko di bawah kepemimpinan Lopez Obrador

Butuh waktu 12 tahun dan tiga pemilu bagi Lopez Obrador untuk dapat menduduki kursi presiden Meksiko.

Dika Hendra
Dika Hendra Minggu, 08 Jul 2018 07:36 WIB
Nasib Meksiko di bawah kepemimpinan Lopez Obrador

Membutuhkan waktu 12 tahun dan tiga pemilu bagi Andres Manuel Lopez Obrador untuk bisa berkuasa di Meksiko. Sebuah penantian yang panjang. Tapi, itu memberikan dampak besar bukan hanya bagi Lopez Obrador, melainkan juga rakyat Meksiko.

Politikus kiri yang menjanjikan kemenangannya bukan hanya merepresentasikan suksesi presiden, tetapi perubahan rezim dan arah kebijakan Meksiko ke depannya.

Selama 12 tahun terakhir, Lopez Obrador sebenarnya tidak diam. Dia selalu bergerak secara virtual. Dia tetap berkampanye dan mengkritisi pemerintahan. Saat kampanye pemilu presiden lalu, dia juga mengucapkan banyak janji yang menurut sebagian orang itu sangat sulit ditepati.

Lopez Obrador tidak hanya meraih kemenangan pada pemilu presiden dengan selisih suara paling besar sejak pemilu 1982, tapi partai baru yang didirikannya Gerakan Regenerasi Nasional (MORENA) mampu meraih kemenangan besar di Kongres.

Federico Morales, peneliti perkembangan sosial di National Autonomous University of Mexico (UNAM), mengatakan kepada Al Jazeera bahwa MORENA mampu membangun basis yang kuat dan luas dengan menciptakan aliansi banyak kekuatan politik.

"Kita adalah negara yang banyak perbedaan, terutama dalam pendapat politik, tapi sebagian kita memiliki kesamaan pendapat dalam mengakhiri korupsi, kemiskinan, dan keamanan," kata Morales. "MORENA sukses karena merefleksikan keberagaman Meksiko dan mewakili semua rakyat yang ingin perubahan di negara ini," imbuhnya.

Bagi Steve Lewis, profesor sejarah Meksiko dari California State University, Chico, MORENA bukan hanya sekadar partai, tetapi gerakan sosial. "Pertanyaannya bukan tentang bagaimana dia (Lopez Obrador) memanfaatkan semua energi itu, tapi bagaimana dia mampu memotivasi orang tentang perubahan yang penting dilakukan," paparnya.

Janji yang diucapkan Lopez Obrador adalah pemberantasan korupsi di pemerintahan. Dia juga akan melakukan pengurangan gaji pegawai negeri. Nantinya, itu akan dialokasikan ke program sosial tanpa pajak.

Sponsored

Dan janji yang paling sulit diwujudkan adalah mengakhiri perang narkoba di Meksiko yang telah merenggut 100.000 jiwa sejak 2006. Dia akan menarik militer dari perang melawan narkoba. Dia akan memberikan ampunan bagi bandar narkoba yang bertaubat.

"Kenapa mereka menanam opium? Karena mereka tidak ada yang bisa dimakan," kata Lopez Obrador. "Anda tidak bisa memerangi kekerasan dengan kekerasan. Kita memerangi setan itu dengan melakukan hal baik, seperti menciptakan pertumbuhan ekonomi, menyediakan lowongan pekerjaan, dan memberikan jaminan kesehatan," jelasnya.

Dalam isu perdagangan dan migrasi dengan Amerika Serikat, Lopez Obrador menegaskan dirinya ingin mempertahankan NAFTA (Pakta Perdagangan Amerika Utara). Padahal, Presiden Donald Trump ingin AS keluar dari NAFTA.

"Ancaman Trump terhadap Meksiko justru akan menciptakan nasionalisme ekonomi," kata Lewis. "Lopez Obrador bisa memainkan kartu Truf dengan cantik pada kasus tersebut," pujinya.

Lopez Obrador juga sudah berkomunikasi dengan Trump melalui telepon. Dia mengatakan kepada Trump agar AS memberikan bantuan kepada Meksiko untuk mengurangi migrasi sebagai alternatif membangun tembok perbatasan.

Alfredo Acedo, juru bicara National Union of Autonomous Regional Organizations (UNORCA), konfederasi kelompok petani di Meksiko, berharap Lopez Obrador mampu mengangkat Meksiko di tataran global dibandingkan presiden sebelumnya.

Berita Lainnya
×
tekid