sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kemlu RI: Seluruh WNI di China dalam keadaan sehat

China telah mengarantina 15 kota di Provinsi Hubei. Jumlah WNI yang tinggal di area karantina tersebut 243 orang.

Valerie Dante
Valerie Dante Senin, 27 Jan 2020 17:33 WIB
Kemlu RI: Seluruh WNI di China dalam keadaan sehat

Plt. juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah menjelaskan bahwa 15 kota di Provinsi Hubei, China, telah dikarantina terkait dengan wabah coronavirus.

Jumlah WNI yang tinggal di daerah karantina tersebut 243 orang. Mayoritas merupakan mahasiswa yang tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan.

"Mobilitas WNI kita di Wuhan terbatas, langkah pemerintah China memang dalam konteks untuk memberikan perlindungan sehingga mereka tidak terpapar virus tersebut," tutur Faizasyah dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, pada Senin (27/1).

Dengan kondisi demikian, Faizasyah menyebut bahwa para WNI tetap dapat menjalankan kehidupan sehari-hari sejauh mereka memerhatikan kondisi diri dan sekitar serta mengindahkan perintah pihak berwenang.

Dia menambahkan, ada kelangkaan logistik di tengah krisis wabah coronavirus jenis baru. Namun, KBRI Beijing telah menyiapkan rencana kontingensi untuk memasok kebutuhan pokok bagi WNI yang berada di wilayah yang diisolasi.

"Kami telah mengupayakan bantuan logistik bagi WNI yang berada di daerah karantina. Selain itu, kami juga terus berkoordinasi dengan otoritas di China dan meminta mereka untuk memandu kita dalam memfasilitasi penyaluran logistik," ujar dia tanpa merinci jenis bantuan logistik yang akan diberikan.

Dia menambahkan, para mahasiswa yang berada di kota-kota yang diisolasi melaporkan bahwa suplai logistik mereka masih cukup untuk bertahan selama beberapa hari ke depan.

Faizasyah menekankan bahwa hingga hari ini, seluruh WNI di China dalam keadaan baik, sehat, dan tidak ada yang terjangkit virus yang diberi nama lain 2019-nCoV tersebut.

Sponsored

"Kemlu RI terus meminta WNI yang tinggal di daerah karantina untuk segera melaporkan diri ke perwakilan RI terdekat agar dapat didata," lanjut dia.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Achmad Yurianto menuturkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan WNI yang berada di Wuhan.

Di Wuhan, kata dia, yang diisolasi merupakan orang yang sehat. Seluruh kota tersebut ditutup sejak pekan lalu karena dianggap sebagai daerah yang secara parah terkontaminasi coronavirus jenis baru.

"Oleh sebab itu, komunitas yang sehat diisolasi supaya tidak ikut sakit. Pergerakan mereka pun dibatasi, di antaranya mereka diwajibkan menghindari kerumunan, menggunakan masker, dan selalu cuci tangan dengan sabun sebelum beraktivitas," jelas Achmad.

Achmad menekankan bahwa bantuan logistik, terutama makanan, sangat dibutuhkan karena butuh daya tahan tubuh yang kuat dan asupan gizi yang cukup untuk mencegah penularan coronavirus jenis baru.

"Pemerintah China memastikan bahwa kebutuhan di pasar akan tetap terpenuhi sehingga warga yang berada di daerah-daerah yang diisolasi bisa mendapatkan sembako," ungkap dia.

Menurut data Komisi Kesehatan Nasional China pada Senin, tercatat jumlah pasien terinfeksi lebih dari 2.740 orang. Sementara pasien yang tewas 81 orang.

Coronavirus jenis baru telah menyebar ke 29 provinsi/kota di Tiongkok. Selain di dalam negeri, virus berbahaya tersebut juga terdeteksi di sejumlah negara antara lain Thailand, Amerika Serikat, Taiwan, Australia, Korea Selatan, Singapura, Jepang, Malaysia, Prancis, Vietnam, Kanada, dan Nepal.

Berita Lainnya
×
tekid