sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Khashoggi dipastikan dibunuh, ini pesan menyentuh sang kekasih

Riyadh akhirnya mengakui bahwa Jamal Khashoggi, wartawan sekaligus kritikus kerajaan, tewas di dalam gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 22 Okt 2018 16:42 WIB
Khashoggi dipastikan dibunuh, ini pesan menyentuh sang kekasih

Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa Jamal Khashoggi tewas dibunuh. Namun, Riyadh membantah bahwa peristiwa itu terjadi atas sepengetahuan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS yang merupakan pemimpin de facto negara itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir dalam wawancaranya dengan Fox News. 

Al-Jubeir menyebut kematian Khashoggi karena sebuah operasi jahat. 

Khashoggi adalah wartawan dan kritikus Kerajaan Arab Saudi yang tewas di konsulat negara itu di Istanbul, Turki.

"Kami bertekad untuk mengetahui seluruh faktanya. Dan kami akan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini ... Jelas sekali ada kesalahan besar yang dibuat dan kesalahannya menjadi bertumpuk karena ada upaya untuk menutupinya," tutur al-Jubeir.

Dalam kesempatan yang sama, al-Jubeir menyatakan bahwa kasus pembunuhan Khashoggi merupakan kesalahan besar. Arab Saudi berada dalam tekanan dunia internasional untuk menjelaskan motif di balik pembunuhan Khashoggi. 

Meski demikian, al-Jubeir mengaku tidak mengetahui di mana jasad Khashoggi berada. 

Arab Saudi telah mengambil sejumlah langkah atas tragedi yang menimpa Khashoggi. Di antaranya, menangkap 18 orang dan memecat dua orang pembantu MBS. Riyadh juga menyatakan telah membentuk sebuah badan, di bawah kepemimpinan MBS untuk mereformasi badan intelijen menyusul insiden tersebut.

Para pejabat Turki sejak awal telah meyakini bahwa Khashoggi tewas dibunuh oleh agen intelijen Arab Saudi di dalam gedung Konsulat Arab Saudi. Jasadnya diduga telah dimutilasi dan dibawa keluar dari Turki.  

Sponsored

Sebelumnya, aparat keamanan Turki sempat menyisir kawasan hutan Belgrad di pinggiran Istanbul, yang diyakini sebagai lokasi pembuangan jasadnya. Pencarian juga telah dilakukan di gedung konsulat dan kediaman konsul Arab Saudi.
 
Sementara itu, tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, menulis pesan menyentuh di Twitter. 

"Mereka mengambil tubuhmu dari duniaku. Namun tawa indahmu akan selamanya bersemayam di jiwaku," tulis Cengiz dalam postingan yang turut memuat video Khashoggi selama wawancara untuk film dokumenter.

Cengiz, yang merupakan warga negara Turki, terakhir kali melihat Khashoggi saat pria itu masuk ke Konsulat Arab Saudi pada Selasa (2/10) untuk mengambil dokumen terkait pernikahan mereka. 

Perempuan berkacamata itu menjelaskan bahwa dia menunggu selama sekitar 11 jam di luar gedung konsulat, namun calon suaminya tidak kunjung muncul. Sebelumnya, Cengiz telah diberitahu Khashoggi untuk menghubungi Turad Kislakci, kepala Asosiasi Media Arab Turki, jika dirinya tidak keluar dari gedung diplomatik tersebut.

Melalui Twitter, Cengiz mendesak para pemimpin dunia untuk menyelidiki dan menguak misteri keberadaan Khashoggi.

Kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan bahwa Cengiz kini berada di bawah perlindungan polisi 24 jam.

Perintah tersebut dibuat oleh kantor gubernur Istanbul, tetapi tidak dijelaskan apa yang mendorong keputusan untuk meningkatkan detail keamanannya.

Arab Saudi, yang cukup lama membantah kematian Khashoggi di pos diplomatik mereka akhirnya pada Sabtu (20/10) mengakui bahwa sang kritikus tewas dalam sebuah baku hantam dengan para agen intelijen. Berulang kali, keterlibatan MBS dibantah keras.

Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Barat terdekat Arab Saudi, tidak puas atas penjelasan Riyadh. Namun Presiden Donald Trump enggan 'menghukum' negara itu. Menurutnya, membatalkan kesepakatan senjata senilai US$110 miliar dengan Arab Saudi hanya akan merugikan AS lebih banyak dibanding menyakiti mereka.

"Jelas ada penipuan, dan ada kebohongan," kata Trump kepada wartawan saat wawancara dengan Washington Post, Sabtu. 

Para pejabat AS telah berulang kali menyerukan Trump untuk memerintahkan penyelidikan dan memicu kemungkinan sanksi Magnitsky terhadap mereka yang terlibat dalam penghilangan Khashoggi.

UU Magnitsky yang diteken di bawah Presiden Barack Obama memberi wewenang kepada pemerintah untuk menjatuhkan sanksi kepada pelanggar HAM dengan cara membekukan aset mereka, dan melarang mereka memasuki AS.

Untuk saat ini, AS, Arab Saudi, dan Turki melanjutkan penyelidikan mereka terkait insiden ini, sebelum Trump atau Senat AS memutuskan langkah balasan. (BBC dan Business Insider)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid