sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kim Jong-un kunjungi China di tengah perundingan perang dagang

Lawatan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke China berlangsung selama tiga hari, dimulai pada Senin (7/1).

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 08 Jan 2019 11:16 WIB
Kim Jong-un kunjungi China di tengah perundingan perang dagang

Kim Jong-un (35) kembali mengunjungi China pekan ini. Menurut kantor berita Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), lawatan yang berlangsung selama tiga hari ini atas undangan Presiden Xi Jinping.

Kunjungan Kim Jong-un bertepatan dengan hari lahirnya yang jatuh pada 8 Januari. Selain itu, momen ini juga terjadi ketika para perunding Amerika Serikat dan China tengah bernegosiasi di Beijing untuk mengakhiri perang dagang, yang sudah mulai menggerogoti Tiongkok.

Dalam laporannya pada Selasa (8/1), KCNA menyebutkan bahwa Kim Jong-un berangkat dari Pyongyang pada Senin (7/1) sore bersama istrinya Ri Sol-ju. Menteri luar negeri dan negosiator Kim Yong Chol yang telah menangani perundingan dengan AS dan sejumlah negara juga turut serta dalam kunjungan ini.

"Dia disambut hangat oleh para pejabat terkemuka partai, pemerintah, dan organ angkatan bersenjata di stasiun kereta," sebut KCNA.

Menurut media Korea Selatan, kereta lapis baja milik Korea Utara melintasi perbatasan antara Korea Utara dan China pada Senin malam waktu setempat.

Perjalanan ke China ini adalah yang keempat kalinya bagi Kim Jong-un. Yang pertama terjadi pada Maret 2018, peristiwa itu memulai pergolakan diplomasi internasional tahun lalu oleh Kim Jong-un yang memuncak pada KTT dengan Korea Selatan dan AS.

Kunjungan terakhir Kim Jong-un ke Tiongkok terjadi beberapa hari setelah dia bertemu Donald Trump di Singapura pada Juni 2018. Hingga saat ini, China tetap menjadi sekutu terdekat Korea Utara, dan mitra dagang paling penting. 

Trump dan Kim Jong-un sendiri tengah terlibat pembicaraan jelang tatap muka kedua mereka, isu ini diduga kuat akan menjadi pokok pembicaraan antara Kim Jong-un dan Xi Jinping. 

Sponsored

Pada Minggu (6/1), Trump menerangkan bahwa AS memiliki dialog yang sangat baik dengan Korea Utara. Dia juga menyatakan telah berbicara langsung dengan Kim Jong-un.

Perang dagang

Harry J. Kazianis, seorang analis untuk National Interest yang berbasis di Washington mengatakan, para pengamat seharusnya tidak terkejut dengan lawatan Kim Jong-un ke China untuk bertemu Xi Jinping.

"Kim Jong-un ingin mengingatkan pemerintahan Trump bahwa dia memiliki opsi diplomatik dan ekonomi selain yang ditawarkan Washington dan Seoul," papar Kazianis. "China dapat dengan mudah mengubah strategi 'tekanan maksimum' Trump menjadi tidak lebih dari kenangan karena hampir semua perdagangan eksternal Korea Utara mengalir melalui Tiongkok dalam beberapa kapasitas."

Kazianis menambahkan bahwa dari perspektif China momen kunjungan Kim Jong-un strategis karena berlangsung di tengah pembicaraan perdagangan dengan AS dan menunjukkan Beijing jelas memiliki kartu Korea Utara untuk dimainkan jika itu dianggap cocok.

Namun, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang berbicara kepada CNBC Senin kemarin, mengatakan dia merasa perang dagang dan Korea Utara adalah dua isu berbeda.

"China sudah sangat jelas kepada kami bahwa ini adalah masalah yang terpisah," kata Pompeo. "Perilaku mereka juga menunjukkan hal itu dan kami menghargai itu. China sebenarnya telah menjadi mitra yang baik dalam upaya kami untuk mengurangi risiko dunia dari kemampuan nuklir Korea Utara. Saya berharap mereka akan terus melakukannya."

Tabloid China, Global Times, yang mengutip seorang pakar yang tidak disebutkan namanya yang menuliskan, "Kim Jong-un masih percaya Tiongkok dapat membantunya membuat terobosan dalam situasi internal dan diplomatik."

"Pemimpin Korea Utara itu membutuhkan terobosan pada kebuntuan untuk meningkatkan hubungan dengan AS, dan dia percaya Cina adalah kuncinya," ujar sang ahli.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid