sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kim Jong-un puas dengan uji coba sistem peluncuran roket

Peluncuran dua proyektil dari Kota Yonpo oleh Korea Utara terjadi pada Kamis (28/11), pukul 17.00 waktu setempat. 

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 29 Nov 2019 11:06 WIB
Kim Jong-un puas dengan uji coba sistem peluncuran roket

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi kesuksesan uji coba dari sistem peluncuran roket ganda super besar dan menyatakan sangat puas. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah KCNA pada Jumat (29/11).

"Tes yang bertujuan untuk menguji aplikasi tempur dari sistem peluncuran roket ganda super besar membuktikan keunggulan militer dan teknis dari sistem senjata dan keandalan Korea Utara ... Pemimpin tertinggi menyatakan kepuasan yang besar atas hasil uji coba," sebut KCNA.

Kim Jong-un juga hadir dalam uji coba sebelumnya pada Agustus dan September. Namun, dia absen dalam tes terakhir pada 31 Oktober.

Sebelumnya, militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan dua proyektil jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya pada Kamis (28/11). Langkah tersebut diduga merupakan uji coba dari sejumlah peluncur roket baru. 

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menuturkan bahwa peluncuran dua proyektil dari Kota Yonpo terjadi pada pukul 17.00 waktu setempat. 

"Roket-roket tersebut menempuh perjalanan hingga 380 km dan mencapai ketinggian 97 km," kata JCS.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa peluncuran itu bukan hanya ancaman bagi tetapi juga kawasan. Namun, Kementerian Pertahanan Jepang menegaskan bahwa proyektil yang ditembakkan Korea Utara tidak memasuki baik wilayah udara mau pun Zona Ekonomi Eksklusif-nya.

"Kami akan tetap berkomunikasi erat dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan komunitas internasional untuk memantau situasi," ujar PM Abe.

Sponsored

Uji coba terbaru ini boleh jadi merupakan pengingat bagi AS soal tenggat akhir tahun yang telah ditetapkan Kim Jong-un bagi Washington untuk menunjukkan fleksibilitas dalam perundingan denuklirisasi yang mandek. Korea Utara menuntut agar AS mencabut sanksi-sanksi yang mencekik perekonomiannya.

Negosiator nuklir utama AS Stephen Biegun pekan lalu menuturkan bahwa tenggat yang ditetapkan Pyongyang "mengada-ada". Namun, menurut Biegun pula itu dapat berarti kembalinya Korea Utara ke langkah-langkah provokatif.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid