sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Konflik Suriah: Serangan misil masih berlangsung

Konflik di Suriah masih terus berlangsung terutama adanya serangan misil hingga saat ini.

Dika Hendra
Dika Hendra Kamis, 19 Apr 2018 00:52 WIB
Konflik Suriah: Serangan misil masih berlangsung

Konflik di Suriah masih terus berlangsung terutama adanya serangan misil hingga saat ini.

Penyidik internasional Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) diziinkan akan masuk ke lokasi serangan gas kimia pada Rabu (18/4).

Sebelumnya tim internasional itu berada di Suriah sejak Sabtu (14/4), tetapi mengalami hambatan untuk masuk ke Douma, tempat yang menjadi lokasi serangan gas kimia pada Sabtu (7/4).

Melansir BBC pada Rabu (14/4), ketika tim penyidik internasional itu tiba di Douma pada Rabu, maka itu berarti sudah 11 hari setelah serangan. Mereka diperkirakan akan mengambil tanah, dan sampel lain untuk menunjukkan bukti serangan gas kimia. 

Akan tetapi, utusan Amerika Serikat di OPCW menyatakan Rusia telah mengunjungi lokasi serangan dan mungkin telah membersihkan bukti serangan gas kimia.

Kemudian, pejabat senior Rusia di Den Haag, kantor pusat OPCW, menyatakan pasukan keamanan PBB pada Selasa (17/4) akan mengecek rute perjalanan ke Douma. “Pada Rabu, kita merencanakan tiba di Douma bersama dengan para pakar OPCW,” kata pejabat senior yang tidak disebutkan namanya dilansir Al Jazeera.

Sebelumnya dalam wawancara dengan BBC, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berjanji kalau Rusia tidak merusak bukti di lokasi serangan. Dia menuding bukti yang digunakan AS, Inggris, dan Prancis hanya berdasarkan laporan media sosial dan media massa.

Serangan gas kimia terjadi pada 7 April lalu di Douma, Ghouta Timur. Itu merupakan basis terakhir gerilyawan anti-pemerintah di dekat ibu kota Damaskus. Sebagian wilayah itu kini dikuasai militer Rusia dan Suriah. Dua bom gas kimia dilaporkan di jatuhkan di kota tersebut.

Sponsored

Sumber medis Suriah menyatakan banyak korban tewas mengeluarkan busa dari mulutnya dan kornea matanya terbuka. Sumber AS juga menyatakan mereka telah mendapatkan sampel darah dan urin korban yang menunjukkan positif mengandung klorin dan gas syaraf. Sepekan kemudian, AS, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan ke target militer Suriah.

Sementara itu, media pemerintah Suriah menyatakan pada Selasa pagi, sistem pertahanan udara berhasil menghancurkan satu misil yang ditembakkan ke arah Kota Homs. Misil itu menarget pangkalan udara Shayrat. Tapi, belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas serangan misil tersebut.

Laporan lain diungkapkan pejuang Hizbullah pro-Iran. Mereka menyatakan sistem pertahanan udara Suriah sukses mencegat tiga misil di bandara militer Dumair, di dekat Damakus. Tapi, AS menegaskan kalau tidak ada aktivitas militer Washington di Suriah saat ini.

Berita Lainnya
×
tekid