sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban tewas akibat coronavirus meningkat jadi 17 orang

Macau dan Hong Kong melaporkan kasus pertama mereka pada Rabu.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 23 Jan 2020 00:16 WIB
Korban tewas akibat coronavirus meningkat jadi 17 orang

Kematian akibat coronavirus jenis baru meningkat jadi 17 orang pada Rabu (22/1), mempertinggi kekhawatiran global akan penularan akibat infeksi yang diduga berasal dari hewan.

Coronavirus jenis baru yang muncul di pusat Kota Wuhan, kini telah menyebar ke sejumlah provinsi di China, bahkan Hong Kong dan Macau, serta beberapa negara di antaranya Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, dan Taiwan. Pejabat meyakini asal usul virus adalah pasar tempat satwa liar diperdagangkan secara ilegal.

Sejauh ini, Thailand telah mengonfirmasi empat kasus, sementara AS, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang masing-masing melaporkan satu kasus.

Korban tewas terbaru berasal dari Provinsi Hubei, yang beribu kota Wuhan. Hanya beberapa jam sebelumnya, para pejabat menyatakan bahwa korban tewas berjumlah sembilan orang dan seluruhnya ada di Wuhan, sementara telah lebih dari 470 kasus dikonfirmasi di Tiongkok.

Bertolak belakang dengan kerahasiaannya atas SARS pada 2002-2003 yang menewaskan hampir 800 orang, China kali ini memberikan pembaruan rutin sebagai upaya mencegah kepanikan saat jutaan orang bepergian di dalam dan luar negeri untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek.

"Peningkatkan mobilitas masyarakat ... telah meningkatkan risiko penyebaran epidemi," kata Wakil Menteri Menteri Komisi Kesehatan Nasional Li Bin.

Li mengatakan, gejala virus yang dapat menyebabkan pneumonia itu meliputi demam, batuk dan kesulitan bernapas. Sekitar 2.000 orang yang melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi telah diisolasi.

Dia menambahkan tidak ada bukti "penyebar super" yang mampu menyebarkan virus lebih luas, seperti yang terjadi selama wabah SARS.

Sponsored

Saat ini belum ada vaksin untuk virus tersebut.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memulai pertemuan darurat untuk memutuskan apakah wabah ini adalah darurat kesehatan global.

Setelah seruan resmi agar tetap tenang, banyak warga China membatalkan perjalanan, membeli masker, dan menghindari tempat-tempat umum seperti seperti pusat perbelanjaan.

"Tentu saja saya memercayai pemerintah, tapi saya masih ketakutan. Karena tidak ada obat untuk virus ini. Anda harus mengandalkan kekebalan Anda jika terinfeksi. Kedengarannya menakutkan," ujar Fu Ning, seorang wanita berusia 36 tahun di Beijing.

Pencegahan global

Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan screening terhadap mereka yang datang dari Tiongkok.

Pengawas keamanan konsumen Rusia mengatakan telah memperkuat kontrol sanitasi dan karantina, Inggris menuturkan akan mulai meningkatkan pemantauan penumpang yang datang dari Wuhan, dan Singapura mulai melakukan screening terhadap seluruh penumpang yang datang dari China.

Macau dan Hong Kong melaporkan kasus pertama mereka pada Rabu. Pada hari yang sama, Korea Utara telah melarang masuknya turis asing sehubungan dengan wabah coronavirus.

Ada pun Meksiko dilaporkan tengah menyelidiki dugaan kasus serupa.

Bidang olahraga juga terpengaruh, beberapa pertandingan kualifikasi tinju untuk Olimpiade 2020 dibatalkan. Demikian pula dengan kualifikasi sepakbola wanita yang digeser ke Nanjing.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid