sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korea Selatan: Korea Utara punya 20 hingga 60 bom nuklir

Perkiraan Korea Selatan terhadap jumlah bom nuklir Korea Utara tidak jauh berbeda dari prediksi sejumlah pihak.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 02 Okt 2018 14:57 WIB
Korea Selatan: Korea Utara punya 20 hingga 60 bom nuklir

Seorang menteri Korea Selatan mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korea Utara diperkirakan memiliki hingga 60 bom nuklir. Itu disebut sebagai komentar publik pertama Seoul tentang ukuran persenjataan rahasia Korea Utara.

Menteri Unifikasi Cho Myoung-gyon pada Senin (1/10) mengatakan kepada parlemen soal perkiraan senjata nuklir Korea Utara, yakni dari 20 hingga 60 bom nuklir. Pernyataan Cho tersebut merupakan respons atas pertanyaan oleh seorang anggota parlemen.

Cho menerangkan bahwa informasi tersebut didapatnya dari otoritas intelijen. Namun, hingga kini Badan Intelijen Nasional Korea Selatan belum berkomentar terkait isu itu. 

Menteri Korea Selatan itu diduga secara tidak sengaja mengungkapkan informasi tersebut. Pada Selasa (2/10), Kementerian Unifikasi mengatakan bahwa pernyataan Cho tidak berarti bahwa Korea Selatan akan menerima Korea Utara sebagai negara nuklir.

Perkiraan Korea Selatan terhadap jumlah bom nuklir Korea Utara tidak jauh berbeda dari prediksi sejumlah pihak yang sebagian besar mendasarkan perhitungan mereka pada jumlah material nuklir yang diyakini diproduksi oleh Korea Utara.

Menurut laporan pemerintah Korea Selatan, Korea Utara diyakini telah memproduksi 50 kilogram plutonium, cukup untuk setidaknya delapan bom. Korea Utara dapat membuat satu hulu ledak dengan 8 kilogram plutonium atau kurang.

Para ahli dari Stanford University, termasuk fisikawan Siegfried Hecker yang berkunjung ke instalasi sentrifugal Korea Utara di Nyongbyon pada tahun 2010, menulis pada awal tahun ini bahwa Korea Utara diperkirakan memiliki persediaan uranium yang telah diperkaya dari 250 hingga 500 kilogram. Itu cukup untuk membuat 25 hingga 30 perangkat nuklir.

Banyak ahli asing mengatakan Korea Utara kemungkinan menjalankan pabrik pengayaan uranium rahasia tambahan.

Sponsored

Korea Utara memasuki perundingan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan pada awal tahun ini. Pyongyang mengatakan bahwa pihaknya bersedia untuk merundingkan persenjataan nuklirnya. 

Diplomasi nuklir sempat terhenti karena kecurigaan akan komitmen Pyongyang tentang komitmen pelucutan senjata. Namun, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo  akan mengunjungi Pyongyang bulan ini untuk mengatur pertemuan puncak kedua antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (The Washington Post)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid