sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korea Utara: AS membuang kesempatan emas

China mendesak AS dan Korea Utara lebih banyak bersabar dan berdialog satu sama lain.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 15 Mar 2019 13:58 WIB
Korea Utara: AS membuang kesempatan emas

Pasca-kegagalan KTT kedua Amerika Serikat-Korea Utara di Vietnam, utusan Korea Utara mengatakan pemimpinnya tengah mempertimbangkan untuk menghentikan negosiasi denuklirisasi.

"Kami tidak memiliki niat untuk menyerah pada tuntutan AS dalam bentuk apapun, kami juga tidak mau terlibat dalam negosiasi semacam itu," sebut kantor berita TASS mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui.

Menurut Choe Son Hui, Kim Jong-un akan membuat pengumuman resmi segera terkait posisinya atas perundingan dengan AS dan kebijakan Korea Utara lebih lanjut.

Choe Son Hui menilai AS membuang kesempatan emas di KTT Vietnam. Dia juga memperingatkan bahwa Kim Jong-un kemungkinan akan memikirkan kembali moratorium peluncuran rudal.

Pernyataan Choe Son Hui itu bertentangan dengan optimisme yang ditunjukkan oleh seorang negosiator AS dalam pekan ini.

KTT kedua AS-Korea Utara gagal setelah AS mendesak denuklirisasi, sementara Korea Utara menuntut pencabutan sanksi yang dikenakan atas uji coba nuklir dan rudalnya.

Choe Son Hui lebih lanjut mengatakan bahwa pasca-KTT Vietnam, Kim Jong-un mungkin pula telah kehilangan komitmennya untuk mencapai kesepakatan dengan AS setelah Trump menolak permintaan untuk mencabut sejumlah sanksi sebagai imbalan atas penghancuran kompleks nuklir utama mereka yang diketahui publik.

Di Washington pekan ini, perwakilan khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun mengatakan bahwa Washington diharapkan akan melanjutkan keterlibatan erat dengan Korea Utara. Tetapi, dia tidak menyebutkan secara spesifik kapan perundingan baru akan diadakan.

Sponsored

"Diplomasi masih sangat hidup," kata Biegun pada Senin (11/3), namun dia tidak menjelaskan jika ada pembicaraan pasca-KTT Vietnam.

Di Beijing, Perdana Menteri Li Keqiang mendesak kesabaran dan lebih banyak dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat.

"Masalah semenanjung bisa dikatakan rumit dan sudah berlangsung lama, dan itu tidak bisa diselesaikan dalam semalam," kata Li Keqiang dalam konferensi pers tahunan pada Jumat (15/3), meskipun pernyataannya tidak dibuat dalam menanggapi laporan TASS. (Telegraph)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid