sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korea Utara dan Korea Selatan buka kantor penghubung

Kantor penghubung Korea Utara-Korea Selatan terletak di kota Kaesong dan bertujuan memfasilitasi komunikasi dua Korea.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 14 Sep 2018 11:03 WIB
Korea Utara dan Korea Selatan buka kantor penghubung

Korea Utara dan Korea Selatan pada Jumat (14/9), membuka kantor penghubung di kota Kaesong, yang terletak di provinsi Hwanghae Utara. Langkah ini menandai titik kedekatan baru dalam hubungan kedua negara jelang kunjungan Presiden Moon Jae-in ke Pyongyang pekan depan.

Kantor penghubung ini bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antar dua Korea. Pembukaan kantor penghubung ini merupakan yang pertama sejak kedua negara terbagi. 

Selama ini, dua Korea berkomunikasi menggunakan telepon dan faks.

"Satu babak baru dalam sejarah terbuka di sini hari ini," kata Menteri Unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon. "Kantor penghubung ini adalah simbol perdamaian lainnya yang diciptakan oleh Korea Selatan dan Korea Utara."

Gedung kantor penghubung itu mencakup ruang bagi pejabat Korea Utara dan Korea Selatan serta sebuah ruang konferensi pers bersama.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan bahwa terdapat sekitar 15-20 pejabat yang akan tinggal dan berkantor di kantor penghubung selama hari kerja.

Sejak KTT Korea Utara-Korea Selatan yang telah berlangsung dua kali, Seoul dan Pyongyang telah berupaya mengejar proyek-proyek bersama di berbagai bidang.

Lawatan Presiden Moon jae-in ke Pyongyang dijadwalkan berlangsung pada Selasa (18/9) hingga Kamis (20/9). Adapun KTT perdana Korea Utara-Korea terjadi pada 27 April 2018 dan KTT kedua pada 26 Mei 2018.

Sponsored

Ketika hubungan Korea Utara-Korea Selatan berkembang pesat, relasi Korea Utara-Amerika Serikat justru mandek. Karena belum ada kemajuan konkret dalam isu denuklirisasi yang dijanjikan Kim Jong-un saat bertatap muka dengan Presiden Donald Trump.

Hingga saat ini tidak jelas bagaimana proses denuklirisasi akan dimulai dan bagaimana pula tujuannya akan tercapai. 

Namun, pada Kamis (13/9), Presiden Moon Jae-in menegaskan kembali niat Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi. Sementara itu, menurutnya, Amerika Serikat juga bersedia untuk mengakhiri hubungan permusuhan serta memberi jaminan keamanan bagi Korea Utara.

"Tapi ada halangan karena kedua belah pihak saling menuntut pihak lain untuk melaksanakan tuntutan mereka lebih dulu," terang Moon Jae-in.

 

 

Sumber: France24 dan Time

Berita Lainnya
×
tekid