sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korea Utara diklaim eksekusi orang karena dengarkan K-Pop

Selain menonton, ketujuh orang itu juga dikabarkan telah menyebarkan video musik K-Pop.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 20 Des 2021 15:40 WIB
 Korea Utara diklaim eksekusi orang karena dengarkan K-Pop

Transitional Justice Working Group (TWJG) atau Kelompok Kerja Keadilan Transisi yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, menerbitkan laporan bahwa ada tujuh warga dieksekusi karena mendengarkan musik K-Pop. Selain menonton, ketujuh orang itu juga dikabarkan telah menyebarkan video musik K-Pop.

Pemerintah Korea Utara secara legal diduga mengeksekusi tujuh orang yang tengah mendengarkan musik K-Pop, yang memang sedang mengekspansi dunia. Namun, tidak ada keterangan mengenai identitas ketujuh warga tersebut, termasuk status kewarganegaraannya.

Seperti dilansir NME, Senin (20/12) TWGJ yang didukung oleh organisasi National Democratic Institute (NDI) yang didanai pemerintah AS, mengklaim dalam laporan hak asasi manusia (HAM) 2021 yang baru-baru ini diterbitkan bahwa mereka telah mewawancarai 683 orang yang ingin pergi dari Korea Utara sejak 2015 untuk memetakan lokasi di Korea Utara di mana orang-orang telah dieksekusi secara legal dan dikubur. Eksekusi itu kabarnya didukung penuh oleh negara.

Menurut laporan itu, seperti yang dilihat oleh The New York Times, Korea Utara diduga secara terbuka mengeksekusi setidaknya tujuh orang yang telah tertangkap menonton atau mendistribusikan video dan musik K-Pop.

Sponsored

TJWG juga mengklaim bahwa ada enam dugaan kasus ini terjadi di suatu tempat antara 2012 hingga 2014. Saat eksekusi itu dijalankan ada pihak keluarga yang dipaksa untuk menonton eksekusi.

Selain K-Pop, The New York Times juga mengutip sumber lain, seperti situs berita NK Daily, yang mengklaim bahwa mereka yang ditemukan memiliki konten Korea Selatan lainnya, seperti K-drama dan film, juga telah dieksekusi di depan publik. Publikasi tersebut mengutip rekaman yang ditunjukkan oleh jaringan TV Korea Selatan Channel A tahun lalu, di mana seorang siswa Korea Utara telah dikutuk karena memiliki drive USB yang diduga menyimpan film dan 75 lagu dari Korea Selatan.

Korea Utara belum mau angkat bicara soal perkara ini. Kendati demikian, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pernah menggambarkan K-Pop sebagai kanker ganas di awal tahun ini. Dia sempat menyatakan perang budaya baru dalam upaya untuk menghentikan penyebaran dan pengaruh film Korea Selatan, K-drama, dan video K-Pop di antara warganya melalui kampanye anti-K-Pop.

Berita Lainnya
×
tekid