sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korea Utara klaim sukses uji coba peluncur roket super besar

Korut menyatakan bahwa kesuksesan uji coba menunjukkan kemajuan pengembangan senjata mereka.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 01 Nov 2019 18:01 WIB
Korea Utara klaim sukses uji coba peluncur roket super besar

Kantor Berita Korea Utara, KCNA, Jumat (1/11), menyebut uji coba sistem peluncur roket ganda super besar pada Kamis (31/10) berlangsung sukses. Tindakan itu sendiri mengundang protes dari dua negara tetangganya, Korea Selatan dan Jepang.

KCNA juga menambahkan bahwa uji coba terbaru peluncur roket, yang dilaksanakan setelah dua uji coba pada Agustus dan September, itu menunjukkan kemajuan pengembangan senjata oleh pemerintah Korea Utara selagi pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) masih jalan di tempat.

Uji coba itu menjadi yang pertama setelah pembicaraan antara AS dan Korea Utara di Swedia pada 5 Oktober berakhir tanpa mencapai kesepakatan. Korea Utara berulang kali menekankan tenggat akhir tahun bahwa Kim Jong-un ingin ada pembicaraan denuklirisasi dengan AS.

Berita tentang kesuksesan segera dilaporkan usai uji coba dan KCNA menyebutkan bahwa Kim Jong-un menyatakan kepuasan serta mengucapkan selamat kepada para ilmuwan yang telah mengembangkan senjata roket. Laporan tersebut mengisyaratkan Kim Jong-un tidak berada di lokasi uji coba pada Kamis sore.
 
Sementara itu, surat kabar negara Korea Utara, Rodong Sinmun, memuat foto peluncur roket yang dikelilingi nyala api kekuningan dan asap. KCNA menulis bahwa uji coba tersebut menegaskan kemampuan bahwa sistem perapian berkesinambungan pada peluncur roket tersebut mampu menghancurkan kelompok musuh dengan serangan tiba-tiba. 

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menyatakan uji coba peluncur roket, yang dia sebut sebagai peluncuran misil, telah melanggar resolusi PBB dan sangat disesalkan. Atas kejadian tersebut, Jepang telah melayangkan protes kepada Korea Utara.

Menanggapi uji coba itu, Senator dari Partai Republik yang juga ketua Subkomite Hubungan Luar Negeri untuk Asia Timur, Pasifik dan Kebijakan Keamanan Siber Internasional pada Senat AS Cory Gardner, mengatakan perilaku Korea Utara semakin keterlaluan.
 
"Peluncuran ini serta agresi yang terus dilanjutkan oleh Korea Utara menjadi alasan perlunya pemerintahan Trump untuk kembali menerapkan kebijakan penekanan yang maksimal," ujar Gardner.

Namun, penasihat keamanan nasional Korea Selatan Chung Eui-yong justru menyebut peluncuran misil Korea Utara bukan merupakan "ancaman yang sangat mematikan."

Dalam sesi rapat parlemen, dia mengatakan, "Kita juga melakukan uji coba misil yang tidak kurang dari apa yang dilakukan Korea Utara. Pertahanan misil kita jauh lebih unggul dibandingkan milik mereka." (Ant)

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid