Korsel catat rekor lonjakan infeksi Covid-19 akibat varian Delta

Korea Selatan melaporkan rekor harian 1.784 kasus infeksi harian pada Selasa (20/7), memecahkan rekor kasus harian yang dicapai pekan lalu.

Tonggak suram tersebut diraih oleh Korea Selatan ketika pihak berwenang berjuang untuk mengatasi lonjakan wabah yang terkait dengan varian Delta.

Tingkat penularan berhasil dijaga relatif rendah di seluruh negeri meskipun tidak ada lockdown sebagian berkat sistem pengujian dan penelusuran yang agresif. Namun, gelombang infeksi keempat terbukti sangat sulit untuk ditahan akibat varian Delta yang jauh lebih mudah menular.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Selasa mengatakan, analisis genetik dari 2.381 infeksi pada pekan lalu menemukan hampir 40% adalah varian Delta.

Kasus-kasus terbaru tidak termasuk setidaknya 266 infeksi di antara para pelaut yang diterbangkan ke Seoul pada Selasa setelah sebuah kapal perusak angkatan laut yang berpatroli di perairan lepas Afrika ditemukan terinfeksi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kebijakan Perawatan Kesehatan Lee Ki-il dalam pengarahan pada Rabu (21/7).

Kebijakan pembatasan terbaru, yang diperkenalkan sekitar sepuluh hari yang lalu, dinilai belum efektif dalam menahan penyebaran Covid-19 karena musim panas telah berkontribusi terhadap lonjakan infeksi di tempat-tempat liburan seperti pantai.

Pemerintah pekan lalu menempatkan Ibu Kota Seoul dan daerah sekitarnya di bawah semi-lockdown.

Di bawah semi-lockdown, pemerintah melarang pertemuan lebih dari dua orang setelah pukul 18.00, karena lebih dari 80% dari beban kasus ditemukan di wilayah tersebut.

Pembatasan terbaru diharapkan akan diumumkan pada Minggu (25/7).

Terlepas dari rekor jumlah kasus, Korea Selatan tidak melihat peningkatan signifikan dalam angka rawat inap atau kematian.

Dari 52 juta orang di negara itu, 32% telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan pemerintah bertujuan untuk memvaksinasi 70% populasi pada September.

Sejauh ini, Korea Selatan telah mencatat 182.265 kasus, termasuk 2.060 kematian akibat Covid-19.

Sumber : Reuters