sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korut-Korsel resmikan proyek yang hubungkan kembali jalur transportasi

Peresmian proyek ini menunjukkan bahwa hubungan Korea Selatan dan Korea Utara semakin mencair.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 27 Des 2018 15:17 WIB
Korut-Korsel resmikan proyek yang hubungkan kembali jalur transportasi

Korea Utara dan Korea Selatan pada Rabu (26/12) meresmikan proyek untuk menghubungkan kembali jalur kereta api dan jalan.

Kedua pihak pada Oktober sepakat meluncurkan secara resmi proyek menghubungkan jalur kereta api dan jalan, yang terputus sejak Perang Korea 1950-1953. Kesepakatan itu secara langsung memperlihatkan hubungan kedua negara tahun ini semakin cair.

Sebanyak 100 pejabat, politikus dan anggota keluarga yang dulu mengungsi karena perang berangkat menggunakan sebuah kereta khusus untuk menghadiri acara peresmian proyek tersebut di Stasiun Panmun, yang terletak di kota perbatasan Kaesong.

Upacara tersebut dihadiri oleh delegasi Korea Utara yang beranggotakan 100 orang, juga beberapa pejabat dari PBB, China, Rusia dan Mongolia. Demikian keterangan Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Menurut sejumlah pejabat Korea Selatan, Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB memberikan dukungan untuk peresmian tersebut.

Namun, kata para pejabat itu, pengerjaan proyek tidak dapat dimulai sementara sanksi-sanksi yang berlaku saat ini menghalangi pengapalan produk-produk energi dan baja serta berbagai pasokan lainnya.

"Banyak hal yang harus dilakukan sebelum kita bisa memulai pembangunan," kata Menteri Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee.

Dia menambahkan bahwa kedua pihak akan melakukan survei tambahan bersama-sama serta merancang proyek untuk satu atau dua tahun.

Sponsored

Secara teknis, kedua Korea masih berada dalam situasi perang. Pasalnya, konflik di antara mereka berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian perdamaian.

Sejumlah prakarsa ekonomi utama telah terhambat karena kurang adanya kemajuan soal penghapusan senjata nuklir oleh Korea Utara.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dalam pertemuan puncak yang dilakukannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang pada September, setuju agar peresmian proyek digelar. Kesepakatan itu merupakan sebuah langkah maju ke arah pembangunan zona industri bersama serta upaya menghubungkan kembali jalur-jalur transportasi.

Rencana tersebut mengalami penundaan di tengah kekhawatiran Amerika Serikat bahwa peningkatan hubungan kedua Korea bisa mengganggu upaya menekan Pyongyang agar menghentikan program senjata nuklirnya.

Ketika melakukan pertemuan dengan Donald Trump pada Juni, Kim Jong-un setuju menjalankan langkah menuju penghapusan senjata nuklir. Namun, pembicaraan antara keduanya tidak terlalu menghasilkan kemajuan. Pyongyang merasa kesal dengan sikap Washington yang bersikeras menerapkan sanksi sampai Korut menunjukkan langkah nyata menuju penghapusan senjata nuklir. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid