sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korut: Menlu AS mengurangi minat kami untuk kembali berunding

Sementara dunia disibukkan dengan krisis Covid-19, Korea Utara telah melakukan empat kali uji coba senjata dalam bulan ini.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 31 Mar 2020 08:52 WIB
Korut: Menlu AS mengurangi minat kami untuk kembali berunding

Korea Utara pada Senin (30/3) mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo telah menggerogoti kesediaan Pyongyang untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi yang macet.

Pompeo telah meminta semua negara tetap berkomitmen untuk menerapkan tekanan diplomatik dan ekonomi atas program nuklir dan rudal Korea Utara, sementara mendesak Pyongyang kembali ke meja perundingan. Hal tersebut disampaikan Pompeo setelah melakukan telekonferensi dengan para menlu G7 pekan lalu.

"Komentar itu menyoroti bahwa AS tidak dapat membalikkan kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara, tidak peduli seberapa baik dan kokohnya hubungan yang dimiliki kedua pemimpin negara," sebut kantor berita KCNA, dengan mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang bertanggung jawab atas negosiasi.

"Mendengar pernyataan sembrono Pompeo, kami menurunkan minat untuk berdialog ... tetapi kami menjadi lebih bersemangat atas proyek-proyek penting yang kami rencanakan untuk menunjukkan pada AS kengerian dan keresahan yang sebenarnya atas penderitaan yang telah mereka timbulkan pada rakyat kami."

Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba rudal selama istirahat panjang dalam negosiasi denuklirisasi dengan AS.

"Mendengarkan bahasa menggelikan Pompeo membuat kami menyerah pada segala harapan untuk berdialog," kata pejabat Korea Utara. "Kami akan berjalan dengan cara kami."

Para analis menilai bahwa Korea Utara terus mengembangkan senjata selama lebih dari setahun setelah pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Donald Trump yang gagal di Vietnam. Negosiasi sejak saat itu menemui jalan buntu.

Korea Utara sendiri saat ini telah berada di bawah serangkaian sanksi dari PBB, AS, dan lainnya atas program senjatanya yang dilarang.

Sponsored

"Pompeo telah melontarkan penghinaan di sebuah negara di mana presidennya bersedia menjalin hubungan yang baik," ujar pejabat Korea Utara itu, merujuk pada surat Trump yang dikirim ke Kim Jong-un yang menyatakan niat untuk bekerja sama dalam menangani pandemik Covid-19. "Sungguh membingungkan siapa sesungguhnya komandan tertinggi di AS."

Ada pun dalam pernyataannya kepada kantor berita Yonhap dan sejumlah media Asia lainnya, Pompeo menekankan bahwa posisinya dan Trump selalu sama.

"Kami telah berusaha dengan sangat rajin dari pihak AS untuk bergerak maju dengan negosiasi-negosiasi tersebut," tutur Pompeo.

"Presiden Trump juga sudah jelas, sampai kita mencapai titik itu, titik di mana kita telah membuat kemajuan yang cukup maka sanksi --bukan sanksi AS, tapi resolusi DK PBB-- akan terus ditegakkan dan diterapkan."

Korea Utara pada Senin mengungkapkan telah berhasil melakukan uji peluncur roket ganda super besar sehari sebelumnya. Korea Selatan menyebut bahwa dua proyektil, yang dinilai sebagai rudal balistik, ditembakkan pada Minggu (29/3) dari kota Wonsan ke Laut Jepang atau Laut Timur.

Sementara dunia disibukkan dengan krisis Covid-19, rezim Korea Utara telah melakukan empat kali uji coba senjata dalam bulan ini.

Korea Utara menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang tidak melaporkan kasus coronavirus jenis baru. Namun, ada spekulasi bahwa Covid-19 telah mencapai negara itu. (Reuters dan The Guardian)

Berita Lainnya
×
tekid