sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korut tarik staf dari kantor penghubungnya dengan Korsel

Presiden Korsel merespons penarikan staf oleh Korut dengan mengadakan pertemuan darurat, yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasionalnya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 22 Mar 2019 18:59 WIB
Korut tarik staf dari kantor penghubungnya dengan Korsel

Korea Utara pada Jumat (22/3) menarik staf kantor penghubungnya dengan Korea Selatan. Itu terjadi beberapa jam setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru.

Kantor penghubung bersama sendiri didirikan pada September lalu di kota perbatasan Kaesong setelah pertemuan puncak bersejarah antara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada awal tahun lalu.

"Korea Utara menarik diri setelah menyampaikan kepada kami bahwa mereka melakukannya atas instruksi dari level yang lebih tinggi," ungkap Wakil Menteri Unifikasi Korea Selatan Chun Hae-sung.

Korea Selatan menyesali keputusan itu dan mendesak normalisasi cepat dari situasi ini. Chun Hae-sung menambahkan bahwa Korea Selatan akan terus menempatkan stafnya di kantor penghubung yang dibentuk sebagai saluran komunikasi reguler untuk meredakan permusuhan di antara dua negara yang secara teknis masih berperang.

Pada Kamis (21/3), AS memasukkan dua perusahaan pelayaran China, yaitu Dalian Haibo International Freight Co Ltd dan Liaoning Danxing International Forwarding Co Ltd, yang mereka tuduh membantu Korea Utara menghindari sanksi atas program nuklirnya. AS juga mengutip 67 kapal yang menurut mereka terlibat dalam perdagangan gelap membantu Korea Utara.

Sanksi melarang entitas AS bertransaksi dengan perusahaan yang masuk daftar hitam dan membekukan aset apa pun yang mereka miliki di AS

"AS dan mitra kami yang berpikiran sama tetap berkomitmen untuk mencapai denuklirisasi penuh Korea Utara yang seutuhnya dapat diverifikasi dan percaya bahwa implementasi penuh dari resolusi Dewan Keamanan PBB terkait Korea Utara sangat penting untuk hasil yang sukses," kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Penarikan staf Korea Utara itu merupakan pukulan lain bagi Presiden Moon Jae-in, yang telah menempatkan dirinya sebagai mediator antara Pyongyang dan Washington. 

Sponsored

Pemerintahan Moon Jae-in sendiri menggembar-gemborkan kantor penghubung sebagai prestasi besar yang dihasilkan dari pertemuan puncaknya dengan Kim Jong-un.

Chun Hae-sung menolak menghubungkan langkah Korea Utara dengan KTT kedua Amerika Serikat-Korea Utara yang gagal menyusul perbedaan persepsi keduanya terkait denuklirisasi. Tetapi para ahli melihat ini dengan gambaran bahwa Korea Utara menyerang Korea Selatan ketika posisi strategisnya dalam bahaya.

"Korea Utara melihat isu nuklirnya dan hubungannya dengan AS sebagai kepentingan strategis yang lebih besar, jadi ketika mereka mencoba menegaskan posisinya, mereka mengorbankan hubungan dengan Selatan, yang dianggap lebih rendah," kata Shin Beom-chul dari Asan Institute for Policy Studies di Seoul.

Presiden Moon Jae-in merespons penarikan Korea Utara itu dengan mengadakan pertemuan darurat, yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasionalnya.

Hubungan AS-Korea Utara larut dalam tanda tanya besar usai KTT Vietnam pada 27-28 Februari.

Korea Utara telah memperingatkan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menunda perundingan dan mungkin memikirkan kembali moratorium uji coba rudal dan nuklir, yang berlaku sejak 2017, kecuali jika Washington membuat konsesi.

Aktivitas terdeteksi di fasilitas uji roket utama Korea Utara sesaat setelah KTT gagal, memicu kekhawatiran bahwa Pyongyang mungkin akan melanjutkan pengembangan senjata untuk meningkatkan tekanan pada Washington.

Sumber : Reuters

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid