sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Krisis listrik, industri manufaktur China diterjang badai

Pabrik semakin tertekan akibat melonjaknya biaya energi. Menurut Biro Statistik Nasional China, bisnis energi tinggi belum berkembang.

Elmo Julianto
Elmo Julianto Jumat, 01 Okt 2021 07:34 WIB
Krisis listrik, industri manufaktur China diterjang badai

Pabrik-pabrik di China sedang berjuang menghadapi berbagai problematika industri manufaktur. Hal tersebut akibat krisis pasokan listrik yang terus meningkat.

Survei pemerintah tentang aktivitas manufaktur yang dirilis Kamis (30/9) turun menjadi 49,6 pada September 2021, lebih rendah dari posisi Agustus yang berada di angka 50,1. 

Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dan ini adalah pertama kalinya terjadi penyusutan dalam segi aktivitas sejak pandemi Covid-19.

Pabrik-pabrik semakin tertekan oleh melonjaknya biaya energi, menurut Biro Statistik Nasional China, bahwa bisnis energi tinggi belum berkembang.

"Gambaran besarnya adalah bahwa industri mulai mengalami krisis bahkan sebelum kekurangan listrik terbaru," tulis Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics, dalam sebuah catatan penelitian Kamis.

Krisis dalam konstruksi dan manufaktur mendorong sebagian besar pemulihan ekonomi China tahun ini, dan terus memainkan peran penting dalam pertumbuhan.

Pekerjaan konstruksi dan manufaktur tersebut membutuhkan berton-ton tenaga dan dengan sejumlah besar batu bara. Dan kekurangan listrik mulai terjadi pada Juni 2021. Namun, telah memburuk sejak harga batu bara melonjak dan provinsi-provinsi China telah berusaha memenuhi target Beijing untuk mengurangi emisi karbon.

Krisis listrik yang memburuk telah memicu pemadaman listrik untuk rumah tangga dan memaksa pabrik memotong produksi dan menjadi ancaman bagi ekonomi besar China.

Sponsored

Evans-Pritchard mencatat bahwa survei terbaru dilakukan sebelum sebagian besar dampak dari kekurangan daya terbaru dirasakan.

"Sejak itu, kekurangan listrik semakin meningkat," tambahnya, bahwa laporan media menunjukkan pabrik di lebih dari 20 provinsi harus mengurangi produksi.

Data hari Kamis (30/9) tidak semuanya buruk. Sebuah survei pribadi dari aktivitas manufaktur menunjukkan Indeks Manajer Pembelian Caixin, naik dari 49,2 menjadi 50. 

Angka tersebut menunjukkan tingkat aktivitas yang stabil di bulan September dibandingkan dengan penurunan di bulan Agustus.

Dan indeks resmi aktivitas bisnis non-manufaktur naik menjadi 53,2 dari 47,5 Agustus, tanda bahwa sektor jasa pulih. Permintaan konsumen yang lesu telah menjadi perhatian di China tahun ini. (Sumber: edition.cnn.com)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid