sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kunjungan Presiden Taiwan ke AS picu amarah China?

Kunjungan Presiden Tsai Ing-wen ke AS kali ini akan berlangsung lebih lama dari biasanya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 02 Jul 2019 06:04 WIB
Kunjungan Presiden Taiwan ke AS picu amarah China?

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen akan menghabiskan empat malam di Amerika Serikat bulan ini dalam perjalanannya mengunjungi sekutu diplomatiknya di Karibia. Demikian diumumkan pemerintah Taiwan pada Senin (1/7).

Langkah tersebut besar kemungkinan akan membuat marah China, yang menganggap pulau itu sebagai provinsi pemberontak.

China menegaskan bahwa Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri tidak punya hak untuk menjalin hubungan bilateral. Bagi Beijing, itu merupakan isu paling sensitif dan penting dalam relasinya dengan Negeri Paman Sam.

AS dan Taiwan sendiri tidak memiliki hubungan formal, tetapi Washington merupakan pendukung diplomatik dan pemasok senjata utama ke pulau itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan Miguel Tsao menuturkan bahwa Presiden Tsai Ing-wen akan singgah di AS dalam perjalanannya ke St Vincent dan the Grenadines, St Lucia, St Kitts dan Nevis serta Haiti. Lawatan berlangsung pada 11-22 Juli.

"Rincian perjalanan di AS masih dalam tahap penyelesaian," tutur Miguel.

Kantor berita Taiwan mengatakan Tsai Ing-wen diharapkan transit di New York dan Denver.

Keempat sekutu di Karibia tersebut, menurut Miguel, berbagi cita-cita yang sama dengan Taiwan. Dia menambahkan bahwa tema kunjungan adalah "kebebasan, demokrasi dan pemerintahan yang berkelanjutan".

Sponsored

Kunjungan ke Haiti, negara termiskin di belahan bumi Barat, akan berlangsung kurang dari 24 jam menyusul kerusuhan anti-pemerintah.

Transit Tsai Ing-wen kali ini di AS cukup lama. Biasanya dia hanya menghabiskan waktu satu malam.

Tsai Ing-wen yang akan terjun kembali dalam pemilu pada Januari, telah berulang kali menyerukan dukungan internasional untuk membela Demokrasi Taiwan dalam menghadapi ancaman China. Perempuan berusia 62 tahun itu terakhir kali menginjakkan kaki di AS pada Maret, dengan mampir di Hawaii sepulangnya dia dari tur ke Pasifik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada Senin mengatakan bahwa AS seharusnya tidak mengizinkan Presiden Tsai Ing-wen transit di negara itu.

Beijing lewat latihannya telah secara teratur mengirim pesawat dan kapal militer untuk mengelilingi Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, di lain sisi mereka meningkatkan tekanan terhadap sejumlah sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa. 

Saat ini, Taiwan hanya memiliki hubungan formal dengan 17 negara. Itupun hampir semuanya negara kecil di Amerika Tengah dan Pasifik.

Di antara sekutu Taiwan yang tersisa, kemungkinan pembelotan ke Tiongkok tinggi. Kepulauan Solomon pekan lalu menuturkan akan mengirim delegasi untuk mempelajari bantuan China ke negara-negara tetangga sebagai pertimbangan peralihan diplomatik dari Taiwan ke Tiongkok.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid