sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lewat HLDIPC, 18 negara selaraskan pemahaman konsep Indo-Pasifik

High Level Dialog on Indo-Pacific Cooperation (HLDIPC) berlangsung pada Rabu (20/3) di Fairmont Hotel, Jakarta.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 21 Mar 2019 11:48 WIB
Lewat HLDIPC, 18 negara selaraskan pemahaman konsep Indo-Pasifik

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan bahwa 17 negara yang hadir dalam High Level Dialog on Indo-Pacific Cooperation (HLDIPC) mengapresiasi inisiatif dan kepempimpinan Indonesia dalam menyelenggarakan forum tersebut guna memajukan pembahasan kerja sama Indo-Pasifik. 

Hal itu disampaikan Menlu Retno dalam konferensi pers usai HLDIPC di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (20/3). 

Forum internasional itu dihadiri oleh pejabat tingkat tinggi dari sembilan negara anggota ASEAN yakni Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam serta dihadiri oleh delapan negara mitra dalam pengembangan konsep Indo-Pasifik yakni Amerika Serikat, Australia, Jepang, India, Korea Selatan, China, Rusia, dan Selandia Baru. 

Indonesia, menurut menlu, menyelenggarakan forum internasional itu mengingat adanya perkembangan geopolitik dan geoekonomi di kawasan Indo-Pasifik dan adanya kepentingan bersama untuk menjaga stabilitas kawasan melalui dialog. 

Dalam sesi pertama forum yakni debat terbuka, Menlu Retno menyampaikan bahwa seluruh negara peserta memiliki pandangan dan komitmen yang sama terkait pengembangan konsep Indo-Pasifik. 

"Semua pihak yang ada dalam ruangan debat tadi ingin menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera bagi rakyatnya," tutur Menlu RI. 

Menurut menlu, ada banyak kesamaan prinsip dalam konsep Indo-Pasifik yang ditawarkan masing-masing negara. Di antaranya mengenai prinsip keterbukaan, transparansi, inklusif, sentralitas ASEAN, penghormatan terhadap hukum internasional, dan mengedepankan kerja sama berbasis dialog dalam pengembangan konsep Indo-Pasifik. 

Para delegasi, lanjutnya, juga menyampaikan pentingnya kerja sama konkret antara negara-negara Indo-Pasifik dalam konektivitas, infrastruktur, maritim, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), serta perubahan iklim. 

Sponsored

"Dalam debat terbuka tadi pagi, terlihat ada semangat untuk meningkatkan kolaborasi untuk mempertinggi stabilitas dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik," ungkap Menlu Retno. "Para delegasi menekankan pentingnya sinergi dari berbagai konsep Indo-Pasifik yang ditawarkan masing-masing negara." 

Menlu mengatakan para negara peserta forum juga mengapresiasi inisiatif ASEAN yang menyusun "ASEAN Outlook on Indo-Pacific". 

Hal itu diharapkan dapat menjadi rujukan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, mengingat ASEAN merupakan organisasi multilateral utama di Asia Tenggara yang dianggap telah berkontribusi besar terhadap upaya untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan kawasan. 

Menlu Retno mengatakan seluruh negara peserta mengakui pentingnya sentralitas ASEAN dalam pengembangan kerangka kerja sama Indo-Pasifik. 

Dalam sesi diskusi interaktif, para peserta membahas sejumlah aspek dalam berbagai bidang kerja sama di wilayah Indo-Pasifik, termasuk pentingnya pengembangan konsep dalam kerangka kerja sama regional. 

"Pertukaran pemikiran itu menghasilkan pemahaman bersama tentang pentingnya kerja sama sinergis dan inklusif di kawasan Indo-Pasifik," jelas Retno. 

HLDIPC menghasilkan dokumen chair statement yang merangkum garis-garis besar pemikiran dan aspirasi yang disuarakan oleh negara-negara yang berada di kawasan Indo-Pasifik. 

"HLDIPC merupakan satu langkah yang telah diambil oleh Indonesia untuk menyinergikan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh negara peserta forum terkait konsep Indo Pasifik itu sendiri," lanjutnya. 

Secara prinsip, jelas Retno, seluruh negara sepakat akan memprioritaskan SDGs, maritim, serta mendorong infrastuktur dan konektivitas dalam konsep Indo-Pasifik. 

Ke depannya, Retno menyatakan Indonesia akan terus melakukan kerja sama dengan ASEAN dan ke-17 negara yang hadir untuk mengembangkan kerangka kerja sama konsep Indo-Pasifik. 

"Di ASEAN, bahasan dan konsep Indo-Pasifik sendiri sudah hampir selesai, ke depan tentunya konsep ini akan dimatangkan," kata dia. 

Menlu belum dapat memastikan apakah forum serupa yang membahas Indo-Pasifik akan diadakan dalam masa yang akan datang. 

Namun, dia merasa Indonesia perlu berbangga karena telah mengambil inisiatif dan menggerakkan pembicaraan global terkait Indo-Pasifik. 

"Pertemuan pertama yang mengumpulkan 18 negara ini bukan hal yang mudah. Untuk melihat mereka duduk bersama, berkumpul, dan secara terbuka membahas konsep kerja sama Indo-Pasifik saja sudah merupakan suatu pencapaian," tuturnya. 

Menlu ingin forum-forum seperti ini berlangsung secara berkelanjutan sebagai platform dialog yang dinamis dan interaktif untuk menggalang kerja sama yang terbuka dan inklusif. 

Pertemuan bilateral  

Di sela-sela HLDIPC, Menlu Retno menyempatkan diri untuk melakukan pertemuan bilateral dengan tujuh negara yakni Selandia Baru, China, Australia, Jepang, Vietnam, Amerika Serikat, dan Papua Nugini. 

Menlu mengungkapkan bahwa ketujuh negara memuji upaya Indonesia untuk menggelar forum yang dinilai bermanfaat untuk menyinergikan konsep Indo-Pasifik yang diusung masing-masing negara peserta. 

"Dengan dasar dukungan itu, Indonesia sangat percaya diri untuk melanjutkan konsultasi kita mengenai pengembangan Indo-Pasifik," tegasnya. 

Selain itu, pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk membahas mengenai peningkatan kerja sama bilateral. Salah satunya merupakan kerja sama di bidang tenaga kerja dengan Jepang. 

Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang menyampaikan draf memorandum of cooperation  (MoC) mengenai masalah tenaga kerja asing yang mereka butuhkan di bidang kesehatan, pertanian, dan perikanan. 

Pekan ini, lanjut Retno, akan ada delegasi Jepang yang berkunjung ke Indonesia untuk memulai negosiasi MoC tersebut.

Kemudian saat bertemu secara terpisah dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, Menlu Retno membahas mengenai serangan teror di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3). 

"Indonesia, Australia, dan Selandia Baru satu pandangan dan bersama mengecam keras serangan tersebut," tuturnya. 

Australia dan Selandia Baru pun menyampaikan ucapan dukacita atas tewasnya seorang WNI dalam penembakan yang terjadi di Masjid Al Noor. 

"Dengan adanya serangan-serangan dan insiden seperti itu, maka menjadi lebih penting bagi dunia untuk terus mempertinggi kerja sama di bidang dialog antaragama, memperkuat toleransi, serta menanamkan sikap saling menghargai," jelas Mantan Dubes RI untuk Belanda itu. 

Dalam sebuah pernyataan resmi dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Menlu Payne pun menyampaikan bahwa negaranya akan selalu mengingat korban dari aksi teror tersebut. 

"Kita diingatkan tentang keharusan kita seemua untuk bekerja agar tercapainya kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur," ungkap Payne. 

Selain itu, Payne menuturkan bahwa Australia menyambut kepemimpinan Indonesia untuk mengembangkan Indo-Pasifik dengan sentralitas ASEAN. 

"Kami mendukung prinsip-prinsip utama yang muncul untuk visi Indo-Pasifik milik ASEAN. Kami mendukung ASEAN untuk terus mengembangkan pandangan mereka dan menumbuhkan konsensus seputar prinsip-prinsip itu," kata dia. 

Sementara itu, dalam pertemuan bilateral Retno dengan Asisten Wakil Menteri Luar Negeri Kemlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Asia Pasifik Patrick Murphy, kedua negara membahas mengenai komitmen AS dalam mendukung konsep Indo-Pasifik. 

"AS ingin bergabung dengan Indonesia dalam upaya menyatukan kawasan Indo-Pasifik untuk menemukan landasan bersama," ungkap Murphy. 

Washington menekankan pentingnya kerangka kerja sama Indo-Pasifik dengan sentralitas ASEAN sebagai organisasi multilateral di kawasan Asia Tenggara. 

"Kami tidak ingin membuat kerangka baru, AS akan mendukung ASEAN sebagai inti atau pusat dari Indo-Pasifik itu sendiri. Kami percaya konsep ini dapat berguna dalam menghadapi tantangan global," jelasnya. 

Berita Lainnya
×
tekid