Longgarkan pembatasan sosial, Vietnam mulai buka sekolah
Vietnam mencatat total 288 kasus Covid-19. Tidak ada kematian akibat coronavirus jenis baru di negara itu.
Pada Senin (11/5), petugas kesehatan di sejumlah taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Vietnam siaga di depan gerbang sekolah untuk mengukur suhu anak-anak yang hendak masuk. Sejak pekan lalu, Vietnam mulai melonggarkan pembatasan sosial yang diterapkan untuk mengekang penyebaran Covid-19.
Pembukaan sebagian sekolah telah berlangsung sejak pekan lalu.
Vietnam mencatat total 288 kasus positif Covid-19, termasuk nol kematian dan 249 pasien yang dinyatakan sembuh. Negara tersebut tidak mencatat kasus penularan lokal selama hampir sebulan terakhir.
Banyak yang menilai, negara Asia Tenggara itu berada di jalur yang tepat untuk melonggarkan sebagian besar pembatasan sosial dan memulai aktivitas ekonomi lebih cepat daripada negara-negara tetangganya di kawasan.
"Para guru memberi tahu kami untuk menggunakan penyanitasi tangan dan tidak saling menyentuh satu sama lain," kata Vu Tuan Phong, seorang siswa kelas lima SD di salah satu sekolah di Hanoi.
Dia dan teman-teman sekolahnya pulang pada siang hari karena sebagian besar sekolah mempersingkat kegiatan belajar-mengajar di tengah pandemik Covid-19.
"Orang tua, termasuk saya sendiri, percaya bahwa pemerintah dan pihak sekolah akan mengambil langkah-langkah optimal sehingga anak-anak kami aman di sekolah," kata seorang ibu, Ngoc Anh.
Pembukaan kembali sekolah adalah langkah terbaru dari relaksasi pembatasan sosial di Vietnam. Meski begitu, aktivitas penerbangan komersial internasional, kelab malam, dan tempat karaoke masih ditangguhkan.
Pekan lalu, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa risiko Covid-19 di Vietnam telah menurun.
"Fenomena ini adalah hal baik, tetapi kita harus tetap waspada," jelas dia.