sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lupakan sepakbola, Vladimir Putin jadi pemenang asli Piala Dunia

Putin sukses memainkan peran sebagai negarawan sejati dengan menggelar Piala Dunia di Rusia. Ini disebut-sebut menjadi cara baru diplomasi.

Dika Hendra
Dika Hendra Jumat, 29 Jun 2018 17:40 WIB
Lupakan sepakbola, Vladimir Putin jadi pemenang asli Piala Dunia

Presiden Rusia Vladimir Putin sukses memainkan peran sebagai negarawan sejati dengan menggelar Piala Dunia di negaranya. Lebih dari 2,5 juta tiket dialokasikan untuk penggemar bola dari Rusia dan seluruh dunia. Dia pun mampu menunjukkan negaranya sebagai destinasi wisata yang ramah.

Piala Dunia mampu meningkatkan profil geopolitik Putin. Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia di Moskow pada Rabu (27/6) lalu, penasihat keamanan nasional AS John Bolton memuji Putin. “Bagaimana kamu bisa menyelenggaran Piala dunia dengan sukses?” tanya Bolton. Bola bukan sekadar diplomasi yang ramah. Piala Dunia mampu menjadi babak diplomasi yang hebat bagi Putin.

Bukan hanya Piala Dunia, Putin sukses menggelar Olimpiade Musim Dingin Sochi pada 2014 lalu. Padahal, sebelumnya Putin dikecam karena mencaplok Crimea dari Ukraina. Rusia juga menembak jatuh Malaysia Airline di wilayah udara Ukraina. Ditambah lagi dengan intervensi militer Putin dan campur tangan Rusia pada pemilu presiden AS pada 2016.

Putih mampu menyembuhkan Rusiaphobia yang dialami banyak negara. Citra perayaan Moskow dan kota Rusia lain dalam Piala Dunia mampu menghipnotis banyak negara. Rusia juga menunjukkan kepada dunia, mereka seperti bangsa lain yang mampu bergembira dengan bola.

Rusia juga ingin negaranya mampu bertahan menghadapi sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan negara Eropa. Sanksi itu tidak berdampak besar bagi perekonomian Rusia. Moskow mampu bertahan dan sukses mengatasi sanksi dengan kemandirian ekonomi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan sanksi dan tekanan negara lain.

Putin dalam hal ini menggunakan momen Piala Dunia untuk memainkan pengaruhnya pada perdamaian di Timur Tengah. Dia mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghadiri final pertandingan Piala Dunia pada 15 Juli mendatang. Netanyahu belum merespons. Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengonfirmasi akan menghadiri final Piala Dunia. Yang jelas, pertemuan Putin, Netanyahu, dan Abbas juga masih dalam tataran simbolis saja. Putin tidak akan menyentuh esensi untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Bisa jadi, pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Putin pada Juli juga masih dalam bayang-bayang Piala Dunia. Pasalnya, sangat sulit menemukan kesamaan pandangan antara Moskow dan Washington. “Pertemuan itu hanya simbolis dan hanya sebagai legitimasi saja,” ujar Dmitri Tenin, Direktur Carnegie Moscow Center, salah satu lembaga pemantau hubungan AS-Rusia, dilansir CNN, Jumat (29/6).

 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid